Harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional Palembang kini mulai turun. Dari semula Rp 48.000 per kilogram kini harganya menjadi Rp 42.000 per kilogram. Pedagang menyebut harga bawang merah sama dengan komoditas lainnya yang masih fluktuatif.
Salah satu pedagang di Pasar Kebon Semai Palembang, Syafei mengatakan, harga bawang merah mengalami turun, sementara bawang putih tetap stabil.
"Beberapa hari lalu harga bawang merah kami jual Rp 48.000 sekarang Rp 42.000, turun memang masih bisa naik lagi atau semakin turun, tergantung pasokan dan distribusinya. Kalau bawang putih, harganya tetap di Rp 38.000 per kilogramnya," ujar Syafei kepada detikSumbagsel, Selasa (21/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, pihaknya berharap harga sembako bisa berangsur turun hingga harga stabil. Karena harga normalnya, bawang merah maupun bawang putih dijual Rp 30.000-32.000 per kilogram. Cuaca dan permintaan diyakini Syafei sebagai faktor utama yang menyebabkan kenaikan maupun penurunan harga komoditas itu.
"Semoga makin turun, jadi masyarakat juga minat belinya kembali normal," jelasnya.
Selain harga bawang merah, komoditas lain yang mengalami turun harga adalah ayam potong.
"Harga ayam potong sekarang Rp 35.000 per kilogram, kemarin Rp 37.000. Tetapi untuk harga ayam ini tergantung dengan variasi ukuran ayamnya. Misalnya ayam yang ukurannya sedang Rp 35.000," ujar Leni (52), salah satu pedagang ayam.
Leni menyampaikan jika harga turun berarti permintaan pasar sedang sepi, begitu juga sebaliknya.
"Karena sepi pasaran maka turun. Kalau lagi Lebaran, musim haji, musim kawin (nikah) jadi naik harganya. Tetapi untuk sekarang harganya termasuk standar," ungkapnya.
Dari pantauan detikSumbagsel di lokasi, beberapa harga bahan pangan yakni cabai hijau Rp 32.000, cabai burung Rp 40.000, cabai rawit Rp 44.000. Lalu telur ayam Rp 27.000 per kilogram, beras Rp 13.000-14.000 per kilogram, minyak kemasan 1 liter Rp 15.000, dan gula 1 kg Rp 18.000.
Artikel ini ditulis oleh Bagus Rahmat Nugroho, peserta Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)