Harga sayur mayur di pasar tradisional Palembang mengalami kenaikan. Kondisi ini dipicu karena pasokan yang berkurang di Pasar Induk Jakabaring. Pedagang menyebut hal itu karena faktor cuaca belakangan ini.
Pantauan detikSumbagsel di Pasar Km 5 pada Senin (6/5/2024), harga sayur mayur seperti bayam, kangkung dan katu dijual Rp 5.000/ikat, padahal normalnya hanya Rp 3.000 per ikat. Lalu harga wortel Rp 15.000/kg, kentang Rp 20.000/kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Farida, salah satu pedagang sayur di Pasar Km 5 Palembang mengatakan harga sayur mayur mengalami kenaikan sudah satu minggu ini. Hal ini dikarenakan karena Palembang masih hujan.
"Kami pedagang sayur susah mendapatkan barang, kalau pun dapat sedikit. Kami juga tidak berani ambil banyak karena kuatir tidak ada yang beli kalau harganya naik," ujarnya, Senin (6/5/2024).
Diakuinya, menjual sayur mayur dengan harga Rp 5.000/ikat pun hanya mendapatkan untung kecil. Untuk itu, jumlah sayur dalam satu ikatnya tak sebanyak biasanya.
Sementara itu, di Pasar 26 Ilir Palembang, harga kentang Rp 16.000/kg, wortel Rp 13.000/kg, tomat Rp 12.000/kg, sayur bayam dan kangkung ukuran kecil Rp 3.000/ikat.
Rita, pedagang sayur di Pasar 26 Ilir Palembang mengatakan harga sayur mayur naik sudah sepekan terakhir karena faktor cuaca.
"Sudah seminggu ini naik. Yang paling tinggi itu adalah bawang merah Rp 70 ribu/kg, bawang putih Rp 60 ribu/kg, cabai merah dan cabai burung Rp 60 ribu/kg," jelasnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang, Isnaini mengatakan harga sejumlah kebutuhan pokok termasuk sayur mayur naik itu diakibatkan karena faktor cuaca saat ini.
"Karena musim hujan jadi harga sayur mayur naik akibat susah panen. Meski begitu masyarakat tidak perlu khawatir karena stoknya ada, namun harga memang sedikit mahal," pungkasnya.
(dai/dai)