Cerita Nadifa JCH Termuda Asal Babel Gantikan Ibu yang Meninggal

Sumatera Selatan

Cerita Nadifa JCH Termuda Asal Babel Gantikan Ibu yang Meninggal

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Kamis, 16 Mei 2024 05:29 WIB
Nadifa JCH termuda asal Babel berangkat haji gantikan ibu yang meninggal.
Foto: Nadifa JCH termuda asal Babel berangkat haji gantikan ibu yang meninggal. (Welly Jasrial Tanjung)
Palembang -

Nadifa (20) tercatat sebagai jemaah calon haji (JCH) yang termuda asal Bangka Belitung. Ia berangkat ke Tanah Suci bersama ayahnya, Zainul Amri (56).

Keberangkatan mahasiswa di salah satu universitas di Babel itu ke Tanah Suci tidaklah direncanakan sejak awal. Ia berangkat ibadah haji karena menggantikan posisi ibunya yang sudah meninggal dunia.

"Saya menggantikan ibu saya yang sudah meninggal dunia," katanya kepada detikSumbagsel, Rabu (15/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nadifa sendiri diketahui tergabung dalam kloter keempat embarkasi Palembang dari Bangka Belitung. Ia dan rombongannya berangkat dari Bandara Depati Amir pada Rabu (15/5/2024) pagi menuju ke Bandara SMB II Palembang, kemudian langsung bertolak lagi ke Madinah pukul 10.53 WIB. Kloter 4 merupakan jemaah asal Kabupaten Bangka dan Bangka Tengah yang sebelumnya diinapkan di Asrama Haji Babel.

ADVERTISEMENT

Di usianya yang belia, berangkat ibadah haji tak pernah terpikirkan bagi Nadifa. Apalagi berangkat ibadah haji dengan sang ayah. Namun demi menggantikan sang ibu, Nadifa pun berikhtiar dan meyakinkan diri untuk berangkat haji.

"Panggilan ke tanah suci adalah rahasia Ilahi. Saya sebenarnya sedih, karena seharusnya ibu yang berangkat bersama ayah. Tapi di sisi lain, saya senang bisa berangkat haji di usia muda," kata anak ketiga dari empat bersaudara tersebut.

Nadifa menyebutkan niatnya berangkat haji ke Tanah Suci bukan hanya untuk fokus beribadah, namun juga untuk mendoakan sang ibu di sana. Saat berada di Makkah, Nadifa berjanji pada dirinya sendiri untuk mendoakan sang ibu agar mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah.

"Tiba di Tanah Suci nanti, saya ingin mendoakan almarhum ibu dan keluarga saya. Semoga diijabah," jelasnya.

Ada berbagai persiapan yang dilakukan Nadifa sebelum berangkat ke Tanah Suci. Sebagai mahasiswa, ia pun telah meminta izin terlebih dulu ke kampus tempatnya kuliah.

"Saya izin dulu dari kampus. Selain itu, segala persiapan mulai dari fisik dan kebutuhan lainnya sudah saya lakukan beberapa bulan sebelum berangkat," jelasnya.

Sementara itu, Zainul Amri, ayah Nadifa mengatakan ia mendaftar haji bersama almarhum istrinya dari tahun 2012. Setelah 12 tahun menunggu akhirnya hari ini bisa berangkat haji.

"Setelah 12 tahun menunggu, Alhamdullilah hari ini berangkat. Karena istri saya telah meninggal jadi anak saya yang menggantikannya untuk berangkat haji," ungkapnya.

Kepala Bidang Haji Kementerian Agama Bangka Belitung, Fahrur Rozi mengatakan, sebanyak 445 jemaah asal Babel masuk dalam kloter 4 embarkasi Palembang. Dari total keseluruhan, 53 lansia terdata masuk dalam rombongan tersebut termasuk jamaah risiko tinggi.

"Untuk jamaah haji tertua dari kita berusia 86 tahun dan termuda 20 tahun, hari ini semuanya berangkat dalam kondisi sehat," ujarnya.




(dai/dai)


Hide Ads