Pemkab OKU Diminta Perinci Kerusakan Pascabanjir Agar Segera Diperbaiki

Sumatera Selatan

Pemkab OKU Diminta Perinci Kerusakan Pascabanjir Agar Segera Diperbaiki

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Minggu, 12 Mei 2024 13:30 WIB
Jembatan gantung rusak di Desa Pusar, Baturaja Barat.
Jembatan gantung rusak di Desa Pusar, Baturaja Bara/Foto: Istimewa (dok. BPBD OKU)
Ogan Komering Ulu -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta Pemkab Ogan Komering Ulu (OKU) menginventarisir infrastruktur sarana dan prasarana, yang rusak akibat banjir.

Seperti 4 jembatan yang rusak akibat banjir diminta untuk dirinci, dan dibuat pengajuan perbaikan. Sehingga bisa secepatnya ditindaklanjuti.

"Urusan infrastruktur yang rusak nanti diajukan ke kita. Ini semata-mata mempercepat, jangan sampai kerusakan infrastruktur kritikel dapat mengganggu aktivitas masyarakat," ujar Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Lilik Kurniawan dalam keterangan resmi, Minggu (12/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lilik juga meminta Pj Bupati OKU Teddy Meilwansyah untuk melakukan analisis menyeluruh, terhadap banjir yang terjadi. Termasuk evaluasi terhadap perubahan ekologis yang mungkin terjadi.

Kemudian perlu perencanaan jangka panjang, yang melibatkan semua pihak. Baik di tingkat daerah maupun pusat.

ADVERTISEMENT

"Ini tentu saya berharap bisa dievaluasi program jangka panjang. Ada RPJMD harus ada program jangka panjang. Kami di pusat akan mendukung, rencana harus dimulai dari daerah siapapun pemimpinnya harus perhatikan ini," tambahnya.

BNPB juga telah memberikan dukungan operasional penanganan darurat bencana banjir ke Pemkab OKU. Bantuan yang disalurkan mencakup dana siap pakai sebesar Rp 200 juta, untuk mendukung operasional penanganan darurat bencana banjir.

Lalu memberikan bantuan berupa dukungan logistik dan peralatan seperti sembako 200 paket, makanan siap saji 200 paket, selimut 200 lembar, matras 200 lembar, family kit 200 paket dan hygiene kit 200 paket.

Kemudian kasur lipat 50 unit, velbed 25 unit, tenda pengungsi 2 unit, tenda keluarga 30 unit, perahu pholyeteline (PE) dan mesin 1 unit, genset 3 unit, light tower 2 unit, lampu solar panel 2 unit, pompa alkon 5 unit dan pompa apung 5 unit.

Diketahui, jembatan yang rusak ada di Desa Pusar dan Karang Agung Kecamatan Baturaja Barat dan di Desa Lubuk Rukam Kecamatan Peninjauan.

Pj Bupati OKU Teddy Meilwansyah sebelumnya mengungkapkan itu merupakan banjir terbesar yang terjadi di OKU. Banjir itu terjadi di 40 Desa di 5 Kecamatan yakni Baturaja Barat, Peninjauan, Baturaja Timur, Lubuk Batang dan Kedaton Peninjauan Raya.

Sebanyak 1.695 rumah terendam banjir setinggi satu meter setelah diguyur hujan deras. Banyak warga yang mengungsi.

"Akibat banjir ini 4 jembatan gantung dinyatakan rusak parah," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, banjir di OKU akibat hujan deras di beberapa wilayah dengan durasi cukup panjang pada Senin (6/5) pukul 19.30 WIB, hingga Selasa (7/5) pukul 04.00 WIB. Sehingga debit Sungai Ogan naik signifikan dari hulu dan menyebabkan banjir.

Total ada 1.695 rumah terendam, dan 257 KK mengungsi. Sejumlah jembatan gantung juga rusak. Empat rumah ibadah dan lahan perkebunan serta pertanian seluas 10 hektare terendam.




(sun/csb)


Hide Ads