Tim BPBD Sumatera Selatan telah menyiapkan UPTB Trauma Center dan Pelayanan Kesehatan di wilayah yang terjadi banjir di Ogan Komering Ulu (OKU). Hingga kini, mereka sudah melayani 177 korban terdampak banjir yang alami berbagai masalah kesehatan.
"Pelayanan kesehatan dan pengobatan sudah kami siapkan. Sebanyak 177 orang sudah dilayani oleh 2 Tim UPTB. Tim ini terdiri dari dokter dan perawat di lokasi berbeda. Selain di posko, tim juga melakukan pelayanan kesehatan dan pemeriksaan secara door to door," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat, Sudirman saat dikonfirmasi, Kamis (9/5/2024).
Dari hasil pemeriksaan kesehatan, diagnosa penyakit pasca banjir adalah darah tinggi (hipertensi), sakit maag, gatal-gatal, diare, sakit kepala, nyeri sendi, ISPA, luka akibat terkena pecahan kaca dan tertusuk paku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harapkan dengan adanya pelayanan kesehatan dapat meringankan penderitaan korban bencana banjir," katanya.
Kepala BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana menambahkan, pihaknya bersama Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Sumsel juga meninjau lokasi banjir di OKU. Pihaknya menyalurkan paket logistik sembako dari Pemprov Sumsel ke Pj Bupati OKU Teddy Meilwansyah untuk didistribusikan kepada korban terdampak banjir.
Bantuan berupa selimut 100 pcs, sembako 78 paket, hygiene kit 100 paket, matras 100 lembar, nasi goreng 100 buah dan perahu karet 2 unit. Dari Dinkes Sumsel berupa PMT Bumil 520 kotak, PMT Balita 400 kotak, bahan medis habis pakai 2 paket, obat-obatan 2 paket, valbet 20 unit, 1 unit tenda posko kesehatan ukuran 4x8 M, oksigen konsentrator 50 unit, handscon 5000 pcs, masker 4000 pcs.
Dinsos Sumsel menyalurkan makanan siap saji 200 paket, lauk pauk siap saji 200 paket, selimut 30 buah, tenda gulung 20 unit, family kid 20 paket, kids ware 45 paket, sandang dewasa 30 paket, sandang anak 30 paket dan beras 5000 kg. Ada pula dari Pusri berupa 200 paket sembako (beras 5 kg, gula pasir 1 kg, minyak goreng 1 liter) dan Bank Sumsel Babel 500 paket sembako.
Diketahui, bencana banjir di OKU terjadi pada 6-7 Mei akibat hujan intensitas sedang-lebat di beberapa wilayah dengan durasi waktu cukup lama. Akibatnya, debit Sungai Ogan naik signifikan dari hulu dan beberapa anak sungai lainnya hingga menyebabkan banjir di 16 desa/kelurahan di Kecamatan Baturaja Barat dan Baturaja Timur.
Di Baturaja Barat paling terdampak, yakni di Kelurahan Tanjung Agung, Talang Jawa, Air Gading, Batu Kuning dan Saung Naga. Kemudian di Desa Tanjung Karang, Laya, Karang Endah, Batu Putih dan Pusar. Sedangkan di Kecamatan Baturaja Timur banjir terjadi di Kelurahan Sekarjaya, Baturaja Permai, Baturaja Lama, Kemala Raja dan Sukaraya serta Desa Air Paoh.
(dai/dai)