Pascabanjir besar, Pemkab Ogan Komering Ulu (OKU) menetapkan status tanggap darurat banjir. Sebab banjir berdampak kepada kehidupan masyarakat, baik dalam ekonomi, pemenuhan kebutuhan dasar dan sebagainya.
"OKU sudah tanggap darurat bencana banjir. Bukan lagi status siaga," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Minggu (12/5/2024).
Menurut Sudirman, penetapan status darurat bencana dilakukan karena banyak warga yang mengungsi akibat banjir. Banjir juga mengakibatkan sejumlah kerusakan sarana dan prasarana, lingkungan, dan dampak psikologis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pj Bupati OKU Teddy Meilwansyah sebelumnya mengungkapkan itu merupakan banjir terbesar yang terjadi di OKU. Banjir itu terjadi di 40 Desa di 5 Kecamatan yakni Baturaja Barat, Peninjauan, Baturaja Timur, Lubuk Batang dan Kedaton Peninjauan Raya.
Sebanyak 1.695 rumah terendam banjir setinggi satu meter setelah diguyur hujan deras. Banyak warga yang mengungsi.
"Akibat banjir ini 4 jembatan gantung dinyatakan rusak parah," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir di OKU akibat hujan deras di beberapa wilayah dengan durasi cukup panjang pada Senin (6/5) pukul 19.30 WIB, hingga Selasa (7/5) pukul 04.00 WIB. Sehingga debit Sungai Ogan naik signifikan dari hulu dan menyebabkan banjir.
Total ada 1.695 rumah terendam, dan 257 KK mengungsi. Sejumlah jembatan gantung juga rusak. Empat rumah ibadah dan lahan perkebunan serta pertanian seluas 10 hektare terendam.
(sun/csb)