Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang akan terjadi di Sumatera Selatan (Sumsel) pada 3 hari ke depan. Hal itu karena provinsi tersebut sedang masuk musim peralihan dari musim penghujan ke kemarau.
Ketua Tim Analisa Stasiun Klimatologi SMB II Palembang, Alan Aslani mengatakan Sumsel masuk dalam musim pancaroba saat ini. Karena itu, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi saat ini. Selain itu juga disertai angin kencang dan petir/kilat.
"Kita perkirakan sebagian wilayah Sumsel akan masuk musim kemarau pada dasarian II Juni atau pertengahan Juni. Tapi sebagian kecil di wilayah OKI akan memasuki musim kemarau lebih cepat yakni di akhir Mei. Namun saat ini masih musim peralihan," jelasnya, Rabu (8/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alan menjelaskan, cuaca ekstrem pada musim peralihan ini akan terjadi selama tiga hari ke depan yakni 9-11 Mei 2024. Khusus wilayah Muara Enim dan OKU diharapkan untuk lebih waspada karena masih ada peluang curah hujan tinggi di wilayah dua kabupaten tersebut.
"Hal sama juga diperkirakan terjadi di Musi Rawas Utara, Musi Rawas, Lubuklinggau, Lahat dan wilayah tengah Sumsel seperti PALI, Muara Enim, OKU, OKUT dan OKUS. Kami imbau agar masyarakat lebih waspada karena rentan cuaca ekstrem," katanya.
Dijelaskan Alan, banjir di OKU dan Muara Enim terjadi karena memang curah hujannya cukup tinggi. Pada 6 Mei 2024, curah hujannya berkisar 170 mm masuk dalam kategori sangat lebat dan berlangsung cukup lama dari malam hingga pagi hari. Hal itulah yang mengakibatkan dua sungai di Kabupaten OKU yakni Sungai Ogan dan Sungai Komering meluap.
"Untuk di Muara Enim, khususnya di Kecamatan Gunung Megang itu curah hujannya 194 mm, sangat lebat dan masuk kategori ekstrem," ujarnya.
Baca juga: Banjir OKU Kali Ini yang Terparah Sejak 2016 |
(dai/dai)