BPBD Sumatera Selatan mengklaim bencana banjir di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan terparah dalam 8 tahun terakhir. Banjir tersebut disebabkan karena Sungai Ogan meluap dipicu hujan deras yang terjadi di daerah tersebut.
Bukan hanya merendam ribuan rumah di 2 kecamatan di OKU, dua jembatan penghubung di sana pun terpaksa ditutup. Kabar ditutupnya dua jembatan, yakni Jembatan Ogan 1 dan Ogan 2 itu pun dibenarkan oleh Kasat Lantas Polres OKU AKP Dwi Karti Astuti.
"Iya benar, sementara ini Jembatan Ogan 1 dan 2 dilaksanakan penutupan," katanya dikonfirmasi detikSumbagsel, Rabu (8/5/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan penutupan itu tidak dilakukan begitu saja, melainkan berdasarkan pertimbangan keselamatan pengguna jembatan yang hendak melaluinya karena debit Sungai Ogan yang bertambah tinggi.
"Karena jembatan tersebut sudah terkena dampak banjir sampai betis orang dewasa (1 meter) sehingga tidak bisa dilewati kendaraan," katanya.
Baca juga: Banjir OKU Kali Ini yang Terparah Sejak 2016 |
Dwi mengimbau bagi warga yang hendak bepergian dengan melalui jembatan tersebut agar sementara dapat menahan diri. Jika memang penting, disarankan untuk memilih jalur alternatif yang ada.
"Sementara kendaraan dialihkan ke jalan alternatif," jelasnya.
Diketahui, Jembatan Ogan 1 berada di pusat Kota Baturaja dan menjadi penghubung antar kecamatan hingga ke Kabupaten OKU Selatan. Sementara, Jembatan Ogan 2 merupakan penghubung antar Kecamatan di Baturaja, begitupula akses penghubung antar kabupaten/kota seperti Kabupaten Muara Enim dan Kota Prabumulih.
Sebelumnya, BPBD Sumsel menyebut banjir di OKU saat ini terparah dalam 8 tahun terakhir. Banjir parah di OKU sebelumnya terjadi pada 2016, saat debit Sungai Ogan juga naik setelah hujan deras.
"Banjir tahun ini sebagai yang terparah sejak 2016. Debit Sungai Ogan naik tinggi imbas hujan deras di OKU," ujar Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, Rabu (8/5/2024).
Nilai kerugian akibat banjir masih dihitung tim yang turun ke lapangan. Banjir menyebabkan satu jembatan gantung putus, beberapa fasilitas umum juga rusak.
"Tim BPBD, PU dan pihak terkait lain masih menghitung soal kerugian akibat banjir ini," katanya.
Iqbal menyebut akses internet di wilayah yang kebanjiran terganggu. Beberapa titik juga mengalami pemadaman listrik.
"Sampai saat ini jaringan listrik dan internet di OKU masih mengalami kendala. Pemadaman itu untuk antisipasi korsleting listrik," katanya.
(dai/dai)