Sekretaris DPRD Sumatera Selatan, Aprizal merespons anggaran gorden untuk rumah dinas DPRD Sumsel yang mencapai Rp 4,8 miliar. Dia menyebut jika anggaran itu salah input.
"Hahaaaaa..... info dari Kabag Umum.. Salah input itu... untuk jelasnya silahkan temui Kabag Umum yo (ya)... Pak Dhoni... terima kasih atas koreksinya...," ujar Aprizal, Sabtu (4/5/2024).
Ketika ditanyakan nilai yang sebenarnya, ia tidak mengetahui secara rinci. Ia meminta untuk bertanya langsung ke Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Sumsel Ramdhoni Iqbal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanya Kabag Umum...aja... yo (ya).. boar (biar) jelas..nya," katanya.
Namun, saat dimintai nomor telepon Kabag Umum yang bisa dihubungi, ia meminta untuk menemuinya di kantor pada Senin (6/5/2024).
"Senin temui aja... biar jelas... yo (ya)," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Sekretariat DPRD Sumatera Selatan melakukan pengadaan gorden melalui APBD untuk rumah dinas DPRD Sumsel. Nilainya cukup fantastis, mencapai Rp 4,8 miliar atau 13% dari total anggaran dewan yang mencapai Rp 38,7 miliar.
Dilihat dari data Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (SIRUP LKPP), alokasi anggaran itu terbesar ke-4 dari 22 paket kegiatan yang dilakukan tahun ini oleh Sekretariat DPRD Sumsel.
Ketua DPRD Sumsel, Anita Noeringhati yang dikonfirmasi terkait anggaran gorden rumah dinas DPRD Sumsel tidak mengetahui secara pasti alokasi anggaran gorden tersebut.
"Kalau untuk itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) yang lebih tahu. Saya tidak tahu gorden yang mana," ujar Anita.
Menurutnya, anggaran itu ada di Sekretariat Dewan sehingga dirinya tidak mengetahui detail alokasi paket tersebut. Bahkan, dia menyebut bahwa anggaran tersebut tidak ada.
"2024 sepertinya tidak ada penggantian gorden. Tanya saja ke Sekwan ya. Itu bukan tupoksi Ketua DPRD (Sumsel)," sebutnya.
Ia mengungkapkan, rumah dinas yang dikelola Setwan DPRD Sumsel hanya ada 4. Keempatnya diperuntukkan untuk pimpinan yang terdiri dari ketua dan 3 wakil ketua dewan.
(csb/csb)