Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Palembang mengalami penurunan di pekan keempat pada bulan April 2024. Berdasarkan data terkini, kasus DBD di Kota Pempek tersebut mencapai angka 666 kasus, 5 orang meninggal sepanjang 2024.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Palembang Yudhi Setiawan mengatakan kasus DBD masuk akhir April ini mulai mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Dari data yang kami lihat masuk Minggu terakhir April 2024 ini, kasus DBD di Palembang hanya 1 kasus dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai 24 kasus," katanya kepada detikSumbagsel Selasa (30/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yudhi menjelaskan penurunan ini terjadi karena kerja sama antar masyarakat dan Pemerintah Kota Palembang yang menyiapkan fogging gratis di seluruh warga Palembang.
"Peran aktif Pemerintah Kota Palembang dan tingginya angka kewaspadaan masyarakat membuat DBD di Palembang jauh menurun," ungkapnya.
Yudhi menjelaskan dari total data kasus DBD di 2024 ini, kasus DBD tertinggi di Palembang berada di Kecamatan Sukarami dengan 83 kasus dan yang terendah ada di Kecamatan Bukit Kecil Palembang sebanyak 15 kasus.
"Dari data yang ada tercatat pasien yang kena DBD ini ada 327 laki-laki dan 339 perempuan di Kota Palembang," jelasnya.
Yudhi juga mengungkapkan bahwa DBD tahun 2024 sudah menimbulkan 5 korban jiwa terdiri dari 4 orang perempuan dan satu orang laki-laki.
"Kasus DBD tahun 2024 ini juga sudah menimbulkan korban jiwa, jadi walaupun kasus ini menurun warga harus waspada dan tidak boleh menganggap enteng," tegasnya.
Dia menjelaskan masyarakat harus bisa mewaspadai penularan kasus DBD. Adapun ciri-ciri seseorang terkena DBD yakni demam tinggi hingga 40 derajat Celcius, nyeri seluruh badan dan sakit kepala atau pusing, kemudian muncul bintik-bintik merah di badan.
"Jika sudah terkena gejala seperti itu, segera pergi ke Puskesmas atau rumah sakit agar mendapatkan pertolongan pertama," ungkapnya.
Untuk mencegah terjadinya DBD, pihaknya pun sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Palembang. Di antaranya menganjurkan untuk menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
"Kita imbau masyarakat untuk mencegah DBD dengan cara-cara itu," tutupnya.
(dai/dai)