Hari Buruh Internasional 1 Mei: Sejarah, Tujuan, hingga Cara Merayakannya

Hari Buruh Internasional 1 Mei: Sejarah, Tujuan, hingga Cara Merayakannya

Amir Yusuf - detikSumbagsel
Senin, 29 Apr 2024 23:00 WIB
Logo Hari Buruh
Foto: Hari Buruh Internasional (PNGTree.com)
Palembang -

Hari Buruh Internasional atau disebut juga May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei setiap tahunnya. Momen peringatan tersebut bertujuan untuk memperingati serta menghargai perjuangan para pekerja dan serikat buruh.

Dikutip Perpustakaan Universitas Brawijaya, Hari Buruh Internasional awalnya diperingati pada abad ke-19 di Amerika Serikat. Ketika itu, para pekerja atau buruh mulai memperjuangkannya hak-haknya. Seperti gaji yang lebih layak, waktu kerja yang lebih singkat, dan kondisi kerja yang aman.

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang Hari Buruh Internasional, mulai dari sejarah, tujuan, hingga cara memperingatinya yang telah detikSumbagsel rangkum dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Hari Buruh Internasional

Dilansir Universitas Insan Cita Indonesia, pada 1 Mei 1886, serikat buruh melakukan demo (unjuk rasa) di Chicago serta beberapa kota besar di Amerika Serikat. Para buruh tersebut menuntut penentuan jumlah jam kerja maksimal delapan jam.

Aksi yang telah direncanakan ini berlangsung dalam waktu beberapa hari. Pada 4 Mei 1886, aksi tersebut berubah menjadi kerusuhan yang mengakibatkan sejumlah polisi hingga warga sipil meninggal dunia. Kerusuhan ini dikenal dengan nama Haymarket Affair.

ADVERTISEMENT

Untuk menghormati peristiwa tersebut, pada tahun 1889, Konferensi Sosialis Internasional menjadikan 1 Mei sebagai hari libur buruh, yang kemudian diikuti oleh banyak negara sebagai Hari Buruh Internasional. Akan tetapi, Amerika Serikat tidak merayakan Hari Buruh pada 1 Mei, tapi pada hari Senin pertama bulan September.

Sejarah Hari Buruh di Indonesia

Masih dari sumber yang sama, di Indonesia peringatan Hari Buruh Internasional dimulai pada 1 Mei 1918 oleh serikat buruh Kung Tang Hwee. Adolf Baars, seorang sosialis Belanda mengatakan, pergerakan kaum buruh waktu itu dilatarbelakangi oleh harga sewa tanah untuk perkebunan yang terlalu rendah dan upah yang minim.

Para buruh kereta api juga melakukan aksi mogok kerja akibat mendapatkan pemotongan gaji, yang diperparah dengan ancaman pecat apabila tidak segera menghentikan aksi tersebut.

Akibat hal tersebut Hari Buruh ditiadakan pada tahun 1926. Setelah 20 tahun berlalu, pada 1 Mei 1946, pemerintahan Sutan Sjahrir memberikan izin kembali untuk perayaan Hari Buruh di Indonesia.

Peringatan Hari Buruh Internasional juga sempat dilarang oleh pemerintah orde baru. Selain itu, istilah buruh juga dicoba untuk dihapus dan diganti dengan karyawan.

Peringatan Hari Buruh Internasional kembali diizinkan sesudah reformasi. Presiden BJ Habibie melakukan ratifikasi konvensi ILO Nomor 81 tentang kebebasan berserikat buruh. Pada 1 Mei 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Hari Buruh sebagai hari libur nasional.

Tujuan Peringatan Hari Buruh Internasional

Dikutip Djuanda University Bogor, buruh dan pekerja sering dianggap sebagai hal yang sama. Padahal terdapat perbedaan yang jelas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Buruh cenderung terkait dengan pekerjaan fisik seperti buruh bangunan, sedangkan pekerja merupakan orang yang bekerja di bawah perintah orang lain untuk mendapatkan upah, terutama di perusahaan swasta.

Walaupun demikian, buruh ataupun pekerja mempunyai peran penting dalam membangun serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, peringatan Hari Buruh memiliki tujuan untuk menghargai kontribusi buruh dalam masyarakat dan perkembangan ekonomi, serta bertujuan untuk menjamin pemenuhan hak-hak mereka. Sehingga, harapan untuk meningkatkan kesejahteraan buruh dan keluarganya bisa terwujud sesuai dengan harapan, sesudah mereka menunaikan tugas-tugas mereka dengan baik.

Tema Hari Buruh Internasional 2024

Hingga saat ini, International Labour Organization (ILO) belum merilis tema resmi dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional. Jika merujuk pada tahun-tahun sebelumnya, tema resmi akan dirilis pada peringatan Hari Buruh Internasional yakni 1 Mei.

Setiap tahunnya, ILO akan menetapkan tema yang berbeda menyesuaikan dengan isu global yang sedang terjadi. Berdasarkan laporan ILO tentang Ketenagakerjaan dan Sosial 2024, isu global mengenai keresahan yang sedang berlangsung saat ini tentang pengangguran global dan kesenjangan sosial yang terus meningkat.

Oleh karena itu, tema Hari Buruh Internasional yang akan ditetapkan kemungkinan akan membahas tentang kesenjangan sosial dan tingkat pengangguran. Dikutip Geeks for Geeks, kemungkinan tema Hari Buruh Internasional adalah "Social Justice and Decent Work for All" yang berarti "Keadilan Sosial dan Pekerjaan yang Layak untuk Semua".

Cara Memperingati Hari Buruh Internasional 2024

Berbagai cara dapat dilakukan untuk memperingati Hari Buruh 2024. Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk turut merayakan Hari Buruh 2024.

1. Berpartisipasi dalam acara peringatan

Mengikuti kegiatan atau acara yang telah diorganisir oleh organisasi buruh, pemerintah ataupun masyarakat sipil, dapat menjadi langkah awal untuk memperingati Hari Buruh. Acara atau kegiatan tersebut biasanya berupa parade, demonstrasi, serta diskusi tentang hak-hak pekerja.

2. Meramaikan media sosial

Selain dengan mengikuti kegiatan yang biasa diperingati, kegiatan berikutnya dapat dilakukan dengan cara meramaikan media sosial dengan cara membagikan informasi tentang hak-hak pekerja dan ucapan Hari Buruh 2024, hingga memberikan pesan dukungan untuk para buruh.

3. Memperhatikan isu tentang hak-hak pekerja

Memberikan perhatian lebih terhadap isu-isu yang terkait dengan hak-hak pekerja, seperti keselamatan kerja, upah minimum, dan hak-hak pekerja lainnya.

4. Mendukung organisasi buruh

Hal yang terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan cara memberikan dukungan kepada organisasi buruh yang berjuang untuk meningkatkan hak-hak pekerja. Dukungan tersebut dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan hak-hak pekerja.

Demikian penjelasan mengenai Hari Buruh Internasional, lengkap dengan sejarah, tujuan, hingga cara memperingatinya. Selamat Hari Buruh ya!

Artikel ini ditulis oleh Amir Yusuf, peserta program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)


Hide Ads