Listrik Sering Padam, Warga OKU Demo PLN Bawa Barang Elektronik Rusak

Sumatera Selatan

Listrik Sering Padam, Warga OKU Demo PLN Bawa Barang Elektronik Rusak

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Jumat, 19 Apr 2024 11:00 WIB
Elektronik yang dibawa warga OKU saat demo di Kantor PLN Baturaja karena sering padam listrik.
Foto: Elektronik yang dibawa warga OKU saat demo di Kantor PLN Baturaja karena sering padam listrik. (Dok. Tangkapan Layar/Baturajapedia)
Ogan Komering Ulu -

Warga dari 3 kecamatan di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menggeruduk Kantor PLN ULP (Unit Layanan Pelanggan) Baturaja. Mereka membawa satu truk berisi peralatan elektronik rusak dan minta ganti rugi ke PLN. Mereka menyebut kerusakan elektronik itu akibat listrik di rumah mereka sering biarpet atau padam listrik.

Dari informasi yang yang dihimpun, ratusan warga itu didampingi 30 kepala desa dari Kecamatan Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya dan Sinar Peninjauan. Mereka membawa lemari es, kipas angin, mesin cuci, TV, magic jar dan sebagainya. Barang elektronik itu diangkut menggunakan truk dan dihamparkan di halaman Kantor PLN.

Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Baturaja Iswandi yang dikonfirmasi membenarkan adanya aksi demo warga. Keluhan yang disampaikan warga itu langsung ditindaklanjuti tim Yantek (pelayanan teknik) yang langsung bergerak menginspeksi kelistrikan di wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelumnya kami mohon maaf atas ketidaknyamanan akibat gangguan kelistrikan, Tim Yantek langsung inspeksi lapangan menanggapi keluhan yang disampaikan warga," ujar Iswandi dalam keterangan resminya, Kamis (18/4/2024).

Ia membenarkan adanya gangguan kelistrikan di wilayahnya. Namun, gangguan itu terjadi akibat ranting pohon yang mengenai jaringan listrik. Sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan jajaran kepala desa, khususnya pada lokasi yang belum mendapatkan izin tanam tumbuh dari masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Gangguan ini cukup banyak disebabkan oleh pohon. Selain melakukan pemangkasan rutin, kami juga perlu dukungan masyarakat untuk izin tanam tumbuh pada beberapa lokasi yang saat ini belum diizinkan. Kami juga akan berkoordinasi lebih intens dengan Kades setempat," ungkapnya.

Pada awal Maret lalu, pihaknya telah melakukan pemangkasan melalui kegiatan Right of Way (ROW) untuk mengantisipasi gangguan pohon terhadap jaringan listrik. Namun disebutnya sebagian pohon tumbuh lebih cepat.

"Kami akan lebih intens lagi melakukan pemangkasan," tukasnya.

Sementara Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Lahat, Teguh Aang menambahkan, upaya menjaga kontinuitas pasokan listrik petugas kerap melakukan kegiatan pemeliharaan secara rutin dan terjadwal. Pihaknya berharap kerjasama dan dukungan masyarakat, terutama dalam pembersihan jaringan listrik dari potensi gangguan akibat tanam tumbuh.

"Kami mohon dukungan masyarakat, jika ada tanam tumbuh berdekatan dengan jaringan listrik agar diperbolehkan memangkas agar tak menjadi potensi gangguan," ujarnya.

Menurutnya, pada musim penghujan cukup banyak terjadi gangguan akibat tanam tumbuh pohon yang tidak beraturan. Setidaknya, jarak aman pohon dengan jaringan listrik sejauh 3 meter. Untuk laporan gangguan, masyarakat bisa mengadukan melalui menu "Pengaduan" pada Aplikasi PLN Mobile atau hubungi contact center PLN (kode area) 123.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads