Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan dan Penataan Ruang (PUPR) Palembang yang turun ke lapangan mencatat 13 titik akses jalan utama banjir ketika hujan intensitas lebat terjadi Jumat (12/4/2024) sore.
"Lokasi banjir yang ada di Palembang tersebar di 13 titik. Personel dan peralatan sudah berada di lokasi rawan genangan guna meminimalisir ketinggian, waktu dan luasan banjir sejak awal," ujar Kepala PUPR Palembang, Akhmad Bastari Yusak dikonfirmasi Jumat (12/4/2024) malam.
Ke-13 titik itu adalah:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Kampus UKB di Pangkal 7 Ulu
2. Simpang V DPRD Provinsi Sumsel
3. Simpang Polda dari arah Jalan Angkatan 45-Demang Lebar Daun-Kol H Barlian
4. Depan RM Sederhana Jalan Basuki Rahmat
5. Simpang M Isa
6. Simpang Yayasan IBA
7. Simpang Jalan Ade Irma-A Rivai
8. Simpang Jalan Piere Tendean-A Rivai
9. β Jalan Demang Lebar Daun
10. β Jalan MP Mangkunegara
11. β Jalan RA Rozak
12. β Dempo dan sekitarnya
13. Jalan Veteran
Saat terjadi banjir, laporan dari personel hanya ada tim dari PUPR Palembang yang bertugas dalam penanganan banjir Jumat malam. Terbatasnya jumlah personel membuat penanganan sedikit lambat.
"Hanya tim PUPR Kota Palembang yang ada di lapangan untuk pengendalian banjir tadi malam. Namun, personel di lapangan bisa dengan cepat mengatasinya," katanya.
Ia menyebut, ditemukan beberapa penyebab banjir sehingga membuat arus lalu lintas nyaris lumpuh. Selain berkurangnya daerah resapan akibat penimbunan dan pembangunan tanpa membuat saluran air memadai, juga karena berkurangnya ruang air akibat saluran diperkecil bahkan ditutup.
"Banyak juga sampah yang dibuang sembarangan dan bangunan air yang dibongkar. Ada pula bangunan, rumah dan tempat usaha yang tidak menyediakan ruang untuk air atau saluran air yang cukup. Penyelesaian permasalahan ini harus dilakukan oleh kita semua," terangnya.
Temuan personel di lapangan lainnya, terdapat ban mobil milik bengkel tambal ban yang tersangkut di saluran air sehingga menyebabkan aliran terhambat. Kondisi itu terjadi di Jalan MP Mangkunegara dan telah diatasi.
"Kemudian pompa pengendali banjir di Jalan Mayor Ruslan dan kolam retensi di IBA juga tak bisa beroperasi karena terjadi kebakaran di gardu milik PLN sehingga supply listrik terputus. Itu beberapa temuan malam ini," ungkap Bastari.
Di simpang 5 DPRD Sumsel, katanya, pompa portable kapasitas 200 liter per detik sudah standby di lokasi. Meski terjadi genangan bisa cepat surut dalam hitungan beberapa jam karena disedot pompa.
"Pompa kapasitas lebih besar juga sedang kita siapkan, akan dibangun konstruksi bak penampungan. Maka Insya Allah genangan akan lebih cepat surut bahkan bisa dicegah terjadi. Pekerjaan akan dilaksanakan Selasa, 16 April 2024. Saat ini masih menunggu bahan dan alatnya," pungkasnya.
(des/des)