Hari Kartini merupakan salah satu peringatan yang diadakan setiap tanggal 21 April. Hari ini diperingati sebagai jasa dan perjuangan Raden Ajeng Kartini, sosok tokoh nasional yang terkenal dengan perjuangannya untuk hak-hak dan pendidikan bagi perempuan.
Dilansir situs Diskominfo Kebumen, RA Kartini merupakan salah satu pahlawan perempuan nasional di Indonesia. Karena tingginya patriarki pada zaman itu yang melarang banyak hal untuk perempuan. RA Kartini dengan gigih untuk memperjuangkannya.
Lantas bagaimana sejarah singkat, makna dan cara merayakannya? Berikut detikSumbagsel rangkum ulasannya. Simak yuk!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Singkat Hari Kartini
Dilansir situs BPBD Bogor, Raden Ajeng Kartini merupakan anak dari Bupati Jepara. Statusnya yang menjadi salah satu anak pejabat pada zaman itu membuat ia berkesempatan untuk mengenyam pendidikan di salah satu sekolah dasar yang dikenal sebagai Europeesche Lagere School (ELS).
Tingginya status sosial pada zaman itu membuat RA Kartini memiliki nasib yang sama seperti anak perempuan pribumi lainnya. Ia hanya mengenyam pendidikan sebatas sekolah dasar dan tidak diperbolehkan untuk lanjut ke jenjang yang lebih tinggi oleh ayahnya.
Selama pertentangan tersebut, Kartini tidak diperbolehkan keluar oleh ayahnya hingga tahun 1898. Dan ini menjadi awal mulanya untuk memperjuangkan hak-hak perempuan tersebut. Di Jepara RA Kartini mulai membangun salah satu sekolah putri pertama pada zaman itu yang menyediakan kelas menjahit, menyulam dan memasak.
Karena kepiawaiannya RA Kartini memiliki akademik yang tinggi ia dapat berbahasa Belanda dan menulis semua hal itu dipelajarinya secara otodidak. Seringkali ia mengirimkan surat kepada temannya yang di Belanda terkait keinginannya untuk memajukan anak perempuan Indonesia serta menjadi guru bagi mereka.
Hal tersebut harus ia korbankan karena harus menikah dengan Bupati Rembang yaitu Raden Adipati Joyodiningrat. Karena suaminya tahu cita-cita besar apa yang ingin Kartini kejar maka ia mengizinkan untuk membangun sekolah putri di Rembang yang sekarang menjadi gedung pramuka.
Kartini meninggal pada 17 September 1904 pada saat itu ia baru saja melahirkan sosok putra yang bernama Soesalit Djojoadhiningrat. Dan pada tahun 1964 Presiden Republik Indonesia pertama melalui keputusannya Nomor 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964 menetapkan bahwa tanggal 21 April adalah peringatan Hari Kartini. Hal ini juga dipertimbangkan karena hari kelahirannya yang jatuh pada tanggal yang sama juga.
Makna Hari Kartini
Dilansir situs Universitas Widya Mataram, Hari Kartini memiliki makna yang cukup mendalam. Hal ini disebabkan oleh besarnya perjuangan yang dilakukan oleh Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan untuk melawan tingginya masalah status sosial pada zaman itu terhadap perempuan.
Sosok Kartini juga menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia karena perjuangan yang begitu besar. Karena hal tersebut semua anak perempuan di Indonesia sekarang merasakan dampaknya untuk hak-hak dan indahnya pendidikan tanpa memandang kelas sosial.
Cara Merayakan Hari Kartini
Dilansir dari situs detikSulsel, untuk memperingati dan menghormati atas pengorbanan yang Raden Ajeng Kartini lakukan maka biasanya masyarakat Indonesia merayakannya dengan cara mengadakan lomba yang bertajuk tema berbeda-beda dengan tujuan sama yaitu untuk memperingati Hari Kartini. Adapun cara untuk merayakan Hari Kartini ialah:
- Menggunakan busana tradisional seperti Kebaya
- Menulis surat untuk ibu, adik dan kakak perempuan
- Membaca salah satu buku karya RA Kartini
Demikianlah rangkuman dan ulasan tentang sejarah, makna dan cara merayakan Hari Kartini. Semoga bermanfaat ya!
Artikel ini ditulis oleh Zindi Marcella, peserta program magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(csb/csb)