11 Puisi Perpisahan Sekolah SD, SMP, SMA Lengkap Berbagai Judul

11 Puisi Perpisahan Sekolah SD, SMP, SMA Lengkap Berbagai Judul

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Senin, 15 Apr 2024 06:00 WIB
Ilustrasi anak membaca puisi atau syair
Foto: Ilustrasi anak membaca puisi (Getty Images/iStockphoto/photosvit)
Palembang -

Puisi perpisahan sekolah biasanya dibacakan seorang siswa di hadapan guru hingga teman-teman lainnya. Melalui puisi, siswa menyampaikan ungkapan rasa dan berekspresi dengan kata-kata puitis.

Penyampaian puisi dilakukan dengan penghayatan berbagai rasa seperti bahagia, haru, hingga sedih. Salah satu puisi berjudul Perpisahan karya Siti Zaleha M Hashim menceritakan tentang rasa bahagia tamat sekolah namun terasa sedih karena berpisah dengan teman.

Lengkapnya, inilah pilihan puisi perpisahan sekolah untuk siswa SD, SMP dan SMA dengan berbagai judul dan tema yang dirangkum detikSumbagsel dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

11 Puisi Perpisahan Sekolah Berbagai Tema

1. Perpisahan

Dengarlah teman aduhai taulan
Hatiku ini hiba dan rawan
Laksana malam kehilangan bulan
Kerana tibanya perpisahan

Sekolah ini penuh sejarah
Kita bersama senang dan susah
Walaupun kita akan berpisah
Kenang selang waktu yang indah

ADVERTISEMENT

Aduhai kawan bersopan santun
Budimu jernih laksana embun
Sepuluh jari ini kususun
Terkasar bahasa mohon diampun

Bertahun-tahun jadi sahabat
Jangan kau lupa mengirim surat
Jauh di mata di hati dekat
Semoga hidupmu dilimpahi rahmat

Dengarlah wahai teman sejati
Kuatkan azam di dalam hati
Apabila sudah berjaya nanti
Jangan lupa menabur bakti

(Pusi Tunas Bangsa-Siti Zaleha M. Hashim)

2. Waktu di Sekolah

Riang hatiku waktu di sekolah
Setiap detik terasa indah
Guru yang ada baik dan ramah
Selalu tersenyum jaranglah marah

Bersama kawan terus belajar
Semoga jadi generasi pintar
Guru memberi tunjuk dan ajar
Masa belajar tidaklah sukar

Dengarlah ibu yang kusayangi
Dengarlah guru yang kuhormati
Waktu di sekolah sangat berarti
Azam berjaya tersemat di hati

Matlamat hidup terang tak malap
Berusaha keras harapan tak gelap
Berani mencoba bakat digilap
Barsifat mulia barulah genap

Pabila nanti sudah dewasa
Tak mungki lupa pada yang berjasa
Budi yang baik disebut senantiasa
Jadi kenangan sepanjang masa

(Pusi Tunas Bangsa-Siti Zaleha M. Hashim)

3. Sekolahku

Detik demi detik datang silih berganti
Menitpun ikut berlari
Haripun silih berganti
Bulan ikut meniti
Tahunpun tak kuasa kuhindari

Pergantian masa hingga kini dipundakku melekat sebuah tas sekolah
Dibahuku terpasang bet sekolah
Disakuku logo sekolahpun tak tertinggal
Surga masa depan ada dibenakku
Karena pendidikan adalah kekuatanku
Dan buku pelajaran enggah pisah denganku,

Sekolahku,
Pengabdianku
Ilmuku
Kucurahkan semuanya untukmu
Semoga memenuhi pialamu.

(Catatan Harian Kampus-Adi Iwan Hermawan)

4. Perpisahan

Dengan mengucap doa syukur pada Ilahi
Inzinkan kami mohon diri
Kepada yang tercinta bapak ibu guruku
Dengan penuh rasa haru

Minta maaf kamu ucapkan
Terima kasih kamu ucapkan
Nasihat dan harapanmu
Akan ku ukir di dalam kalbu

(Catatan Harian Kampus-Adi Iwan Hermawan)

Guruku

Guruku...
Terima kasih atas jasamu
Kesabaranmu menjadi inspirasiku
Jasamu menjadi utang budiku
Aku berjanji akan menjadi yang terbaik
Karena engkaulah pembimbingku
Dan aku selalu adalah muridmu
Terima kasih, guruku...

(Catatan Harian Kampus-Adi Iwan Hermawan)

5. Guru

Dulu aku bodoh
Dulu aku sama sekali tidak tahu apa-apa
Aku tak tahu cara baca tulis
Aku juga begitu bodoh untuk dapat menghitung

Semuanya berubah saat aku mengenalmu
Kau yang seringkali kusepelekan dengan sabar membimbingku
Kau ajarkan aku baca tulis
Kau tularkan sebundel ilmu hitungan

Kau begitu sabar
Kau begitu teliti dan cekatan mengajari dan membimbingku
Nggak jarang aku putus asa dan malas dalam belajar
Namun, kau mampu membuka gerbang semangatku kembali

Aku tak tahu jika orang sepertimu tidak terlahir di dunia
Akan jadi apakah aku jika orang sepertimu tidak ada
Orang yang membuka jalan menuju masa depan
Orang pembuka gerbang dunia untukku

(Catatan Harian Kampus-Adi Iwan Hermawan)

6. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Ialah guru
Yang mendidik aku, yang membekaliku dengan ilmu
Dengan tulus dan sabar
Senyummu memberikan semangat untuk kami
Menyongsong masa depan yang lebih baik

Setitik peluhmu
Menandakan sebuah perjuangan yang sangat besar
Untuk murid-muridnya

Terima kasih guru
Perjuanganmu sangat berarti bagiku
Tanpamu ku tak akan tahu tentang dunia ini
Akan selalu ku panjatkan doa untukmu
Terima kasih guruku....

(Catatan Harian Kampus-Adi Iwan Hermawan)

7. Memori Episodik

Teringat ...
saat kita berjalan berpapasan tanpa atap
saat kita berdiri bersebelahan tanpa ucap,
ada rasa, tapi pura-pura saling buta dan bisu
bodohnya kita, terlalu patuh pada rasa malu

Teringat ...
saat aku dan kau berjumpa tanpa rencana
saat bertemu berhadap muka tanpa sengaja,
ingin bersalam sapa, tapi ragu membelenggu
pandainya kita, menyembunyikan rasa rindu

Teringat ...
saat pesta perpisahan sekolah kala itu
saat menghentikan langkah di muka pintu
senyum terlempar, tanpa keluar kata-kata
lalu terbiar, seakan tak memendam apa-apa

Terlambat ...
ketika waktu berputar tanpa sepucuk kabar
ketika kenangan tergambar di dinding kamar,
serasa lengang, dan hanya tersisa bayang-bayang
sesal datang, dan kita tuntut waktu bisa terulang

(Antologi Puisi Akhir Januari - Paulus Dimas Prabowo)

8. Arti Perpisahan

Perpisahan memang selalu menjadi bingkai kesedihan
Perlahan menghitung waktu mendekati saat kita tak bisa berjumpa lagi
Sesering dulu ketika masih berseragam putih biru
Untuk mengawali langkah menuju putih abu-abu.

Sahabat,
Melalui jalan perpisahan akan membuat kita tersadar
Apakah itu arti kebersamaan
Apa arti mengukir bingkai kenangan
Arti pertemanan dan persahabatan
Dan juga arti saling mendoakan

Sahabatku,
Izinkan aku untuk merindumu
Izinkan aku untuk menyimpan namamu dalam hatiku
Agar kita tetap bersama selalu
Meskipun hanya di dalam kalbu

(Situs SMA Dwiwarna)

9. Sahabat dalam Putih Biru

Kita datang dan bertemu dengan seragam merah putih
Lalu menapaki kebersamaan menggunakan putih biru
Tidak terasa sudah tiga tahun sejak saat itu
Saat pertama kali kaki kita melangkah di depan pintu
Pintu gerbang sekolah menjadi saksinya
Betapa setiap hari kita selalu saling menyapa dalam canda
Bersama menapaki titian ilmu dan impian
Dibimbing guru dengan penuh kasih sayang
Kini saatnya putih biru kita dilepaskan
Untuk digantikan dengan putih abu-abu kebanggaan
Melanjutkan langkah menuju cita-cita dan impian
Menuju masa depan indah dan penuh harapan

(Situs SMA Dwiwarna)

10. Tumpahan Tinta Ilmu

Tetesan keringat jerih payahmu
Jemari-jemarinya luluh lantahkan meja
Diajarkannya berdo'a dan bernyanyi
Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta

Menegakkan badan menghargai jasanya
Menuruti langkahnya jejak pun ada
Jiwanya memberikan pengorbanannya

Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya
Lembaran pun tersobek-sobek singgasana
Suaranya menggemakan dunianya
Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya

Kuhaturkan terima kasih kepadanya
Wahai guruku, jiwaku
Tanpamu, aku tak akan bisa terbang hingga ke langit
Permata indah, indahkan cinta
gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku

(Kumpulan Puisi Perpisahan Kelas 9C SMP Negeri 3 Jakarta karya Barra Niyazi Al Fatih)

Itulah beberapa pilihan puisi perpisahan sekolah untuk siswa SD, SMP dan SMA yang dapat dibacakan kepada guru dan teman sejawat. Semoga bermanfaat ya!




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads