Qadha Puasa Ramadan Setelah Ramadan dan Niatnya

Qadha Puasa Ramadan Setelah Ramadan dan Niatnya

Bagus Nugroho - detikSumbagsel
Sabtu, 13 Apr 2024 16:29 WIB
Close-up of religious Muslim woman and her family praying before the meal at dining table on Ramadan.
Foto: Ilustrasi puasa (Getty Images/Drazen Zigic)
Palembang -

Mengganti puasa/qadha puasa Ramadan merupakan suatu keharusan bagi umat muslim yang meninggalkan puasa di bulan Ramadan. Hal ini wajib bagi mereka yang meninggalkan puasa karena ada/tanpa uzur seperti sakit, haid, atau sengaja tidak puasa.

Qadha puasa Ramadan termaktub dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 184, sebagai berikut:

"Beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Qadha Puasa Ramadan Setelah Lebaran

Dilansir laman resmi Muhammadiyah, berdasarkan keumuman QS. Al-Baqarah ayat 184 tidak ada batas akhir waktu kapan harus mengganti puasa (qadha). Namun demikian dianjurkan mengganti puasa Ramadan sebelum Ramadan berikutnya.

Dengan demikian diperbolehkan mengganti puasa Ramadan asalkan tidak di hari-hari yang memang diharamkan untuk berpuasa.

ADVERTISEMENT

Qadja Puasa atau Syawalan Dulu?

Setelah puasa Ramadan, ada satu puasa yang sunah yang dapat dilakukan yaitu puasa Syawal. Puasa ini memiliki keutamaan salah satunya sebagai penyempurna puasa Ramadan.

Akan tetapi bagaimana jika kita masih memiliki hutang puasa Ramadan dan ingin melakukan puasa Syawal, apa perlu mengganti puasa Ramadan atau langsung menunaikan puasa Syawal lebih dulu?

Dilansir dari laman resmi NU Online, untuk menentukan apakah perlu mengganti puasa dulu atau langsung puasa Syawal, dapat ditentukan dari penyebab ia tidak puasa Ramadan. Apabila orang tidak puasa Ramadan karena uzur seperti haid, nifas, sakit, perjalanan dan lain sebagainya, maka diperbolehkan mengganti puasanya kapan saja dengan syarat sebelum masuk bulan Ramadan berikutnya. Sedangkan orang yang tidak puasa Ramadan tanpa uzur (sengaja), maka wajib harus mengganti puasanya setelah bulan Ramadan.

Berdasarkan hal tersebut, disimpulkan orang yang tidak puasa Ramadan karena ada uzur boleh untuk puasa Syawal dulu, karena kewajiban qadha puasa Ramadan untuknya tidak harus secara langsung, yang penting tidak di hari yang telah diharamkan dan sebelum bulan Ramadan selanjutnya. Sedangkan, bagi yang tidak puasa tanpa uzur, tidak boleh melakukan puasa Syawal lebih dahulu dan harus langsung puasa qadha.

Niat Puasa Qadha

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ غَدٍ ΨΉΩŽΩ†Ω’ Ω‚ΩŽΨΆΩŽΨ§Ψ‘Ω ΩΩŽΨ±Ω’ΨΆΩ Ψ΄ΩŽΩ‡Ω’Ψ±Ω Ψ±ΩŽΩ…ΩŽΨΆΩŽΨ§Ω†ΩŽ لِلهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadha'I fardhi syahri Ramadhana lillahi ta'ala.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.

Nah itulah informasi mengenai qadha puasa Ramadan setelah Lebaran. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Bagus Rahmat Nugroho, peserta Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads