Puncak arus balik Lebaran 2024 di Sumatera Selatan (Sumsel) diprediksi bakal terjadi pada H+3 dan H+4. Pemerintah Provinsi Sumsel meminta pemudik menghindari arus balik pada momen tersebut.
"Kita harapkan semua masyarakat tidak melakukan perjalanan pada 14 dan 15 April sebagai puncak arus balik. Kita harapkan tidak ada penumpukan di momen tersebut dan sebaiknya menghindari keberangkatan di H+3 dan H+4," ujar Kepala Dinas Perhubungan Sumsel, Arinarsa, Jumat (12/4/2024).
Ia menyebut, arus balik sudah mulai terjadi pada Jumat (12/4) ini. Penambahan jumlah pemudik mulai terlihat di sejumlah titik. Arus balik ini diprediksi bakal terjadi hingga sepekan ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada tahun ini jumlah pemudik ke Sumsel lebih dari prediksi kita yang sebelumnya hanya 7%, kenaikannya mencapai 20%," ungkapnya.
Menurutnya, kenaikan cukup besar terjadi di Pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA) yang melonjak hingga 150% dibandingkan tahun sebelumnya. Meski secara jumlah tidak besar, persentasenya kenaikannya cukup drastis.
"Secara total kenaikan mudik tahun ini 20%, pertumbuhan arus mudik tertinggi di Pelabuhan TAA yang naik sampai 150%. Bisa jadi pertumbuhan ekonomi yang semakin baik dan tidak ada lagi Covid-19," ungkapnya.
Sementara terkait penanganan arus balik, pihaknya akan fokus bersama pihak terkait untuk penanganan titik rawan macet pada arus mudik yang lalu. Di antaranya di sejumlah lokasi pasar dan pasar tumpah, pembatasan operasional truk tertentu yang berlaku hingga 16 April mendatang dan penambahan personel di beberapa titik.
"Penambahan personel khususnya di titik Palembang-Betung arah ke Jambi jadi prioritas. Kita juga akan lebih tegas jika temukan truk yang dilarang lewat masih melintas ketika arus balik ini. Kita minta pinggirkan langsung atau ke kantong parkir yang ada. Jika tidak, putar balik ke tempat asal," ungkapnya.
Pada arus mudik lalu, jumlah kendaraan yang masih melintas cukup banyak. Jumlah yang melanggar nyaris mencapai 500 unit.
(mud/mud)