Gelandang dan pengemis (gepeng) musiman di Kota Palembang mulai bermunculan saat memasuki pertengahan bulan suci Ramadan. Keberadaannya membuat masyarakat cukup resah.
Berdasarkan pantauan detikSumbagsel, Jumat (29/3) setelah pelaksanaan ibadah salat Jumat, puluhan gepeng berada di depan Masjid Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) Jayo Wikramo dengan mayoritas wanita yang menggendong anak kecil dengan membawa karung. Hampir semua gepeng tersebut menutup wajahnya dengan masker.
Tak hanya di halaman masjid itu, kondisi serupa terlihat di Jalan Sudirman, Jalan Gubernur Bastari, Jalan Ahmad Yani, Jalan Angkatan 45 dan lainnya. Selain menggendong anak kecil, modus yang digunakan gepeng tersebut yakni dengan mendorong gerobak
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga Palembang Nopriadi mengaku resah dengan keberadaan gepeng tersebut. Selain berbaris di depan tokonya, gepeng juga kerap masuk ke toko dan meminta sumbangan.
"Lebih dari 25 orang berbeda-beda dalam sehari meminta sumbangan terkadang juga kalau belum diberi belum mau pergi mereka. Kami sangat resah kami harap dinas terkait melakukan tindakan terhadap gepeng ini," katanya kepada detikSumbagsel Jumat (29/3/2024).
Sementara itu, Kabid Bina Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Palembang, Cherly Panggar Besi mengakui gepeng musiman mulai berkeliaran di bulan Ramadan ini, dan terus bertambah banyak.
"Biasanya setiap hari Jumat saja gepeng di Palembang keluar, kami tertibkan. Tapi di bulan Ramadan ini setiap hari ada gepeng yang kami tertibkan dan kami serahkan ke Dinas Sosial namun gepeng ini tidak ada habisnya," ungkapnya.
Cherly menjelaskan kuncinya ada di masyarakat Palembang agar tidak memberi makan ataupun sedekah di jalanan karena itu membuat gepeng semakin banyak.
"Saya harap masyarakat bersedekah dan memberikan makan ke tempat tempat yang sudah ditentukan. Jangan di jalanan, berilah sumbangan di masjid atau panti asuhan yang terdaftar. Jika itu dilakukan maka saya yakin gepeng akan berkurang," ungkapnya.
(dai/dai)