Pada tanggal 17 Ramadan dalam Kalender Hijriyah, umat Islam memperingati momen turunnya wahyu pertama dari Allah SWT kepada Muhammad SAW yang disebut dengan peristiwa Nuzulul Quran. Momen historis ini menjadi kesempatan bagi umat muslim untuk merenungkan makna dan nilai yang terkandung di Al-Qur'an.
Sebagai bentuk peringatan peristiwa malam Nuzulul Quran, banyak kegiatan yang dapat dilakukan umat Islam dengan mengamalkan sunah-sunah Rasulullah dan tentunya memiliki manfaat yang besar.
Inilah penjelasan mengenai hari ke-17 bulan Ramadan agar bisa menjadi momen keberkahan yang dirangkum detikSumbagsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momen 17 Ramadan 1445 Hijriah
Tahun ini 17 Ramadan 1445 hijriah jatuh pada hari Kamis, 28 Maret 2024 Masehi. Bertepatan dengan tanggal tersebut, banyak keistimewaan yang akan didapat bagi siapa saja yang bersungguh-sungguh mengamalkannya demi mencari ridha Allah SWT. Berikut ini keistimewaan 17 Ramadan 1445 Hijriah:
1. Jatuh di Malam Jumat
Dilansir dari situs resmi NU Online, pergantian hari dalam penanggalan hijriah terjadi pada sat terbenamnya matahari atau masuk waktu Magrib. Berbeda dengan penanggalan Masehi yang terjadi pada malam hari tepat pada pukul 00.00.
Malam Jumat menjadi malam yang memiliki keutamaan dari malam-malam yang lain. Seusai dengan sabda Rasulullah SAW yang diriwiyatkan dari Abu Hurairah:
فِيهَا سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّى يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya: "Pada hari itu ada waktu yang apabila seorang hamba muslim menepati waktu itu dalam keadaan salat lalu ia mohon sesuatu kepada Allah, niscaya Allah mengabulkan permohonannya." Dan beliau memberi isyarat dengan tangannya untuk menunjukkan sebentarnya waktu tersebut. (HR Muttafaq 'alaih)
Selain itu, Al-Imam Al-Syafi'i dan Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa'ad bin 'Ubadah sebuah hadis yang berisi:
سَيِّدُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَهُوَ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ النَّحَرِ وَيَوْمُ الْفِطْرِ وَفِيْهِ خَمْسُ خِصَالٍ فِيْهِ خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَفِيْهِ أُهْبِطَ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيْهِ تُوُفِّيَ وَفِيْهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ الْعَبْدُ فِيْهَا اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ إِثْمًا أَوْ قَطِيْعَةَ رَحِمٍ وَفِيْهِ تَقُوْمُ السَّاعَةُ وَمَا مِنْ مَلَكٍ مُقّرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيْحٍ وَلَا جَبَلٍ وَلَا حَجَرٍ إِلَّا وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Artinya: "Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung dari pada hari raya kurban dan hari raya Fitri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi. Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat. Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali shilaturrahim. Hari kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada Malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat."
Karena itu, pada malam dan hari Jumat, Rasulullah sangat menganjurkan setiap muslim untuk memperbanyak ibadah dan amalan kepada Allah SWT.
2. Berada di 10 Hari Kedua Ramadan
Dilansir dari situs resmi Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash, pada 10 hari kedua bulan Ramadan, Allah akan membuka pintu magfirah atau ampunan yang seluas-luasnya. Seperti yang disampaikan Rasulullah SAW :
"Awal bulan Ramadan adalah rahmat, pertengahannya Maghfirah dan akhirnya Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka)."
Pada 10 hari kedua inilah kita harusnya lebih memperhatikan apa yang sudah Allah SWT janjikan yaitu ampunan. Sebagaimana firman Allah pada Quran surah Ali Imran ayat 133:
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنۙ
Artinya: "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa."
3. Bertepatan dengan Nuzulul Quran
Malam Nuzulul Quran yang merupakan peristiwa bersejarah yaitu turunnya Al-Quran pertama kali serta menjadi malam kemuliaan bagi umat Islam. Karena itu penting bagi umat islam untuk mengambil nilai pada Malam ke 17 Ramadan ini.
Dilansir dari sumber resmi Kecamatan Tajinan, beberapa keistimewaan pada malam Nuzulul Quran ialah malam yang lebih baik daripada seribu bulan yang mana sesuai firman Allah SWT dalam surah Al-Qadr Ayat 3:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Latin: "Lailatul qadri khairum min alfi syahr."
artinya: "Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan."
Maka dari itu mengamalkan dan beribadah pada malam ke 17 Ramadan tahun ini penting sekali untuk detikers yang ingin meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT.
Kegiatan yang Bermanfaat Mengisi Malam Ke-17 Ramadan
Setelah mengetahui keutamaan pada malam ke-17 Ramadan tadi, lebih baik lagi jika detikers langsung mencoba kegiatan berikut ini agar mendapatkan manfaat dari Ramadan tahun ini.
1. Mendalami Kitab Suci
Salah satu amalan utama yang harus dilakukan adalah memperbanyak membaca Al-Quran. Kitab suci ini bukan hanya menjadi petunjuk bagi kehidupan manusia, tetapi juga merupakan obat penyejuk dan penenang hati.
Dilansir dari situs resmi Kemenag Provinsi Maluku Utara, amalan pertama dan utama yang harus dilakukan adalah memperbanyak bacaan Al-Quran. Selain dapat menjadi pedoman dalam berkehidupan sehari-hari, membaca Al-Quran juga menjadi obat penyejuk dan penenang hati.
2. Melakukan Iktikaf
Iktikaf merupakan amalan sunah yang sangat dianjurkan, terutama selama bulan Ramadan. Pahala bagi mereka yang melakukan iktikaf selama sepuluh hari tersebut sama dengan pahala dua haji dan dua umrah.
Dilansir dari situs resmi Baznas, iktikaf merupakan amalan sunah yang dilakukan selama bulan Ramadan. Nabi SAW menganjurkan para sahabat untuk mengikuti iktikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadan.
3. Memperbanyak Shalat Malam
Malam Nuzulul Quran juga merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak salat malam. Shalat malam yang dilakukan karena iman dan mengharap ridho Allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu.
Dikutip dari detikJateng, Rasulullah menganjurkan umatNya untuk melakukan salat Qiyamul Lail sebanyak-banyaknya karena memiliki kemuliaan yang luar biasa.
4. Memperbanyak Doa
Bulan Ramadan merupakan bulan terkabulnya doa, dan malam Nuzulul Quran adalah saat yang sangat istimewa untuk memperbanyak doa kepada Allah SWT. Setiap doa yang diajukan oleh seorang Muslim pasti akan dikabulkan.
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa makan pasti dikabulkan" (HR. Al-Bazaar, dari Jabir bin Abdillah).
Itulah informasi mengenai hari ke-17 Ramadan 1445 Hijirah. Semoga detikers dapat mengamalkan dan menambah wawasan juga keimanan kepada Allah SWT.
Artikel ini ditulis oleh Achmad Rizqi Setiawan, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)