Warga di 3 kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan mengeluhkan listrik padam menjelang buka puasa. Bahkan, hal itu terjadi sejak awal Ramadan. Pihak PLN pun menjelaskan bahwa listrik padam lantaran adanya ranting dan pohon yang tumbang mengenai jaringan listrik di wilayah tersebut.
Dari data yang dihimpun detikSumbagsel, listrik padam tersebut terjadi di 3 kecamatan yakni Kecamatan Lubuk Keliat, Kecamatan Muara Kuang dan Kecamatan Rambang Kuang. Pemadaman itu membuat warga terganggu karena terjadi hampir tiap kali menjelang buka puasa dan ibadah salat Tarawih.
"Iya sudah banyak keluhan warga yang kita terima, saya juga mengalami susah ketika ada pemadaman listrik. Ketika mau masuk buka puasa, listrik padam. Kadang, saat Tarawih masih padam," ujar Camat Lubuk Keliat, Zazili dikonfirmasi detikSumbagsel, Rabu (20/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zazili menyebutkan, listrik kembali nyala ketika waktu salat Tarawih selesai. Menurutnya, hal itulah yang membuat warga kesal karena aktivitas beribadah mereka terganggu.
"Pemadaman listrik terjadi sejak awal Ramadan sampai 2 hari lalu karena masyarakat sampai turun dan demontrasi ke DPRD Ogan Ilir. Makanya sejak 2 hari lalu tidak lagi ada pemadaman," ungkapnya.
Zazili menjelaskan, pemadaman terjadi akibat jaringan kabel korslet, khususnya kabel-kabel yang dekat dengan pepohonan.
"Informasi yang disampaikan pihak PLN ada korslet karena jaringan kabel terkena ranting pohon yang patah akibat hujan yang terjadi beberapa hari terakhir. Pernah juga trafo meledak, ada gangguan dan sebagainya," ungkapnya.
Sementara itu, Manajer Unit Layanan Pelanggan PLN UP3 Cabang Indralaya, Henny Ariyanti mengatakan, pemadaman yang terjadi dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh cuaca ekstrem. PLN sudah gerak cepat ketika terjadi gangguan atau pemadaman listrik.
"PLN juga gerak cepat bila terjadi gangguan, cuaca ekstrem akhir-akhir ini sering menjadi akibat pemadaman. Banyak ranting dan pohon yang tumbang kemudian kena jaringan kami," ungkapnya.
Ia menambahkan, hingga Rabu pagi masih terjadi ranting pohon karet yang tumbang menimpa saluran udara tegangan menengah (SUTM). Pihaknya langsung gerak cepat melakukan penanganan.
Diakuinya, seharusnya jarak aman pohon dengan SUTM atau jaringan listrik berjarak minimal sejauh 3 meter, baik 3 meter jarak bawah, atas maupun kanan atau kiri jaringan.
(dai/dai)