Operasional Truk Batu Bara Jalur Darat di Jambi Disetop Lagi Gegara Bikin Macet

Jambi

Operasional Truk Batu Bara Jalur Darat di Jambi Disetop Lagi Gegara Bikin Macet

Ferdi Almunanda - detikSumbagsel
Jumat, 15 Mar 2024 15:31 WIB
Penampakan kemacetan di Jalan Lintas Batanghari-Jambi akibat kepadatan angkutan batu bara.
Foto: Ilustrasi kemacetan karena truk batu bara di Jambi (Istimewa)
Jambi -

Sejak Kamis malam (14/3/2024), truk pengangkut batu bara yang melalui jalur darat dari Kabupaten Sarolangun menuju pelabuhan di Batanghari dihentikan sementara. Langkah itu diambil Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi setelah penumpukan truk batu bara di rute tersebut menyebabkan kemacetan panjang.

Penyetopan jalur darat batu bara ini berlaku hingga batas waktu yang tak ditentukan. Pemprov Jambi menilai perusahaan tambang tak siap terhadap aturan yang ada sehingga menyebabkan penumpukan di pintu masuk pelabuhan PT Pelabuhan Universal Sumatera (PUS) Jebak di Kabupaten Batanghari.

"Penghentian sementara mulai malam ini sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Hingga kami evaluasi kesiapan perusahaan Sarolangun hingga pelabuhan PT PUS Jebak (TUKS Batanghari)," kata Wakil Ketua Tim Satgaswas Gakkum Batu Bara Provinsi Jambi, Johansyah, Kamis (14/03/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari laporan tim Satgaswas, akibat dari penumpukan truk batu bara itu membuat kemacetan selama dua hari di lokasi tersebut. Hal itu juga berdampak terganggunya lalu lintas masyarakat.

"Setelah kita analisa penyebab macet terjadi penumpukan di pintu masuk PT PUS di Jebak, artinya dengan kondisi ini tim satgas menghentikan sementara. Sampai kami lihat kesiapan pelabuhan untuk menampung batu bara yang dikontrakkan," ucap Johansyah.

ADVERTISEMENT

Kepala Biro Perekonomian dan SDA Provinsi Jambi ini juga menegaskan pengusaha tambang dan pemilik pelabuhan akan dievaluasi. Yakni terkait pelepasan kendaraan dari mulut tambang sesuai kesepakatan di bulan Ramadan mulai pukul 21.00 hingga 04.00 WIB.

"Jika tak bisa tampung sesuai kontrak jangan dipaksakan, ini kami hentikan karena sudah mengganggu lalu lintas dan melanggar kesepakatan. Dan untuk jalur darat daerah Muaro Jambi masih beraktivitas," jelas Johansyah.

Sebelumnya, Pemprov Jambi membuka jalur darat karena berkaitan soal investasi daerah dan terutama memenuhi kebutuhan pasokan PLN

"Jadi, aktivitas batubara ini tetap terus dilakukan selain menambah pertumbuhan ekonomi lokal seperti menyerap tenaga kerja, geliat UMKM. Batu bara Jambi merupakan bahan dasar pasokan PLN di wilayah Sumatera, jadi jika kita hanya fokuskan jalur sungai yang pasokannya tak memenuhi, maka jalur darat harus dibuka karena akan mempengaruhi pasokan listrik daerah bukan hanya di Jambi saja," kata Juru Bicara Pemprov Jambi, Ariansyah (13/03/2024).

Kadis Kominfo Jambi itu mengatakan meski jalur darat dibuka, bukan berarti membuat jalanan macet terus menerus hingga menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Pemprov akan terus mengoptimalkan jalur sungai sebagai transportasi utama dan jalur darat hanya sekedar angkutan lansiran dari mulut tambang menuju pelabuhan terdekat di jalur sungai.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads