Emak-emak Geruduk Rumah Kades di Lahat Gegara Listrik Sering Padam

Sumatera Selatan

Emak-emak Geruduk Rumah Kades di Lahat Gegara Listrik Sering Padam

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Minggu, 25 Feb 2024 12:00 WIB
Puluhan warga terdiri dari emak-emak mengeruduk rumah kades karena listrik sering padam.
Puluhan warga terdiri dari emak-emak mengeruduk rumah kades karena listrik sering padam. (Foto: Istimewa/tangkapan layar)
Lahat -

Puluhan warga Makartitama, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel) menggeruduk rumah Kepala Desa (Kades) Makartitama. Kedatangan warga yang terdiri dari emak-emak ini karena kesal sering terjadi pemadaman di desa mereka selama bertahun-tahun hingga mengakibatkan sejumlah barang elektronik rusak.

Aksi emak-emak demo di halaman rumah Kades Makartitama ini pun viral di media sosial. Banyak komentar netizen menyebutkan bahwa bukan hanya di Makartitama saja yang sering padam.

Namun, sejumlah kawasan seperti di Kikim Selatan, dan Merapi Barat, di Kabupaten Lahat juga sering padam bahkan 5 hari listrik padam dalam waktu satu minggu.

Seringnya terjadi pemadaman listrik di Desa Makartitama, PLN Unit Pelayanan Pelanggan (UP3) Lahat ULP Lembayung menyampaikan permohonan maaf atas gangguan listrik yang terjadi pada 21 Februari 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manager UP3 Lahat Teguh Aang mengatakan, sering terjadinya pemadaman listrik karena adanya pohon karet yang tumbang menimpa jaringan PLN sehingga mengakibatkan terhentinya aliran listrik.

"Kami selalu mengupayakan perbaikan secepatnya, namun kami butuh dukungan masyarakat untuk dapat melaporkan setiap potensi bahaya pada jaringan listrik kepada PLN sesegera mungkin sehingga padam lebih cepat tertangani," ujarnya, Minggu (25/2/2024).

ADVERTISEMENT

Menurut Aang, dalam memperbaiki situasi tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai langkah pemeliharaan jaringan listrik secara bertahap. Termasuk pemangkasan pohon karet dan pemotongan ranting sepanjang 17 kilometer sejak awal tahun 2024 pada penyulang sepanjang 28 kms yang mensupplai Desa Makartitama.

"Jarak aman adalah membebaskan jaringan di bawah listrik minimal 3 meter, dari potensi bahaya seperti pohon, ranting, baliho, bangunan atap rumah yang berdekatan dengan jaringan PLN," ujarnya.

Aang pun mengajak semua pihak termasuk warga sekitar dan PTPN VII dan pemerintah daerah untuk bekerjasama dalam menjaga keamanan jaringan listrik dengan memberikan izin untuk pemangkasan pohon di sepanjang jalur listrik PLN.

"Kami mengajak masyarakat untuk peduli dan mendukung upaya PLN dengan menjaga jaringan listrik degan cara menjaga dan memberikan izin pemangkasan tanam tumbuh produktif milik warga yang mendekati jaringan listrik," katanya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads