Ramadan atau Ramadhan? Ternyata Ini Tulisan yang Benar

Ramadan atau Ramadhan? Ternyata Ini Tulisan yang Benar

Dian Fadilla - detikSumbagsel
Selasa, 12 Mar 2024 09:00 WIB
Lantern that have moon symbol on top and small plate of dates fruit with dusk sky and city bokeh light background for the Muslim feast of the holy month of Ramadan Kareem.
Foto: Ilustrasi Ramadan (Getty Images/iStockphoto/Baramyou0708)
Palembang -

Ramadan merupakan bulan penuh keberkahan dari Allah SWT dan sangat dinantikan umat Islam di seluruh dunia. Di bulan ini, seluruh umat muslim diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa.

Tahukah detikers, versi baku yang tepat Ramadan atau Ramadhan? Sering kali kita menemukan dua versi penulisan itu untuk merujuk bulan ke-9 tahun Hijriah dalam kalender Islam.

Ramadan atau Ramadhan?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang tepat adalah Ramadan. Bukan Ramadhan, Romadhon, Ramadhon, dan lain sebagainya. Kata tersebut dalam KBBI tergolong sebagai kata benda. Sementara, definisinya adalah bulan ke-9 tahun Hijriah yang berjumlah 29 atau 30 hari, pada bulan ini orang Islam yang sudah akil balig diwajibkan berpuasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenapa Ramadan, Bukan Ramadhan?

Dilansir detikEdu dari Kantor Bahasa Maluku Kemendikbud, KBBI menetapkan Ramadan sebagai bentuk baku, sebab mengacu ke aturan penyerapan kosakata asing. Sehingga, wajib bagi setiap kosakata bahasa asing yang akan diserap untuk mengikuti kaidah bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia tidak mengenal rangkap konsonan berupa /dh/. Namun, sebetulnya aturan ini tidak hanya berlaku untuk bahasa Arab saja, melainkan juga semuanya termasuk yang berasal dari bahasa daerah di Indonesia sekalipun.

ADVERTISEMENT

Walau demikian, sebetulnya penyerapan bahasa asing bisa saja dilakukan dengan mutlak persis apabila huruf-huruf serta pengucapan katanya sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Beberapa contoh kosakata bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Arab adalah kalbu dari qalbu, rezeki dari rizq, kabar dari khabar, resmi dari rasmiyyun, lafal dari lafazh, derajat dari darajah, dan masalah dari mas-alatuna.

Bentuk-bentuk perubahan ini memiliki tujuan untuk meng-Indonesia-kan setiap kata serapan. Jika tidak disesuaikan, maka akan ada kesimpangsiuran ejaan bahasa Indonesia. Pasalnya, setiap bahasa harus mempunyai tata bahasa bakunya sendiri agar penuturnya punya keselarasan dan kesamaan pemahaman atas ejaan-ejaan yang ada di Indonesia.

Makna Bulan Ramadan

Apa itu Ramadan? Dikutip situs Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah 5, bulan Ramadan artinya membakar, membakar dengan sangat panasnya. Ini disebabkan karena sejarah mencatat, bulan Ramadan kerap datang pada saat musim panas tiba.

Dalam tradisi Arab jahiliah, untuk menghormati datangnya bulan Ramadan, mereka menghentikan perkelahian, pertumpahan darah, dan perselisihan karena sejatinya bulan Ramadan adalah bulan kesabaran, di mana umat muslim yang berpuasa bukan hanya menahan sabar akan lapar dan haus, tetapi juga sabar dalam menjalankan ketaatan, sabar dalam menghadapi ujian dari Allah SWT dan sabar dalam menghindari perbuatan maksiat.

Nilai-Nilai Pembelajaran di Bulan Ramadan

Selain melaksanakan puasa, tarawih, dan kegiatan penuh kebaikan, bulan Ramadan memiliki nilai-nilai pembelajaran yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut nilai-nilai pembelajaran bulan Ramadan dikutip situs Kemenag Sumatera Selatan:

1. Jujur

Puasa mengajarkan seseorang untuk selalu jujur. Walaupun tidak ada orang yang melihat, orang yang berpuasa akan enggan untuk makan dan minum, serta menghindari larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan saat berpuasa. Ini karena orang yang berpuasa percaya bahwa Allah SWT selalu mengawasi. Namun, perilaku jujur juga harus diterapkan walaupun tidak sedang puasa atau di Bulan Ramadan saja ya, detikers!

2. Ikhlas

Bila seseorang ikhlas dalam menjalankan puasanya, maka ia akan terbiasa dan akan selalu ikhlas dalam menjalankan ibadah dan tugas lainnya. Ketika seseorang tidak melakukan tugas-tugasnya dengan ikhlas, maka ia hanya akan mendapatkan ganjaran duniawi saja (contohnya gaji), namun bila menjalankan tugas disertai iman dan keikhlasan, niscaya ia akan mendapatkan rahmat dan pahala dari Allah SWT.

3. Disiplin

Dalam Islam, salat, puasa, zakat, dan haji memiliki batasan waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dalam agama. Contohnya waktu puasa yang dimulai ketika fajar terbit dan berakhir ketika matahari terbenam. Ini mengajarkan umat muslim agar disiplin terhadap waktu, termasuk dalam kegiatan sehari-hari.

4. Murah Hati

Selama bulan Ramadan, seseorang diwajibkan untuk membayar zakat fitrah, hal ini agar menumbuhkan rasa peduli kepada orang-orang yang tidak mampu. Selain itu, bersedekah kepada orang lain saat bulan Ramadan akan diberikan pahala berlipat ganda.

Nah, itulah penjelasan penulisan kata Ramadan yang benar menurut KBBI, jangan sampai keliru ya, detikers!

Artikel ini ditulis oleh Dian Fadilla, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)


Hide Ads