Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang Ratu Dewa menggelar rapat dadakan di akhir pekan ini. Agendanya membahas polemik pedagang dan pengelola Pasar 16 Ilir PT Bima Citra Realty (BCR) buntut penyegelan gedung.
Diketahui gedung Pasar 16 Ilir disegel oleh pengelola. Akibatnya, ratusan pedagang tak dapat berjualan. Mereka sempat menggelar aksi protes pada Jumat (8/3).
Ratu Dewa mengatakan telah mengundang pedagang dan PT BCR ke Kantor Wali Kota Palembang pada Minggu (10/3) ini, pukul 09.00 WIB. Mereka akan membahas soal harga sewa kios serta solusi atas penyegelan gedung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta gedung Pasar 16 Ilir untuk dibuka segelnya. Dalam rapat besok (hari ini, Red) juga saya akan pimpin langsung untuk membahas soal harga sewa kios yang dikeluhkan pedagang," kata Ratu Dewa, Sabtu (9/3/2024).
Dia menegaskan akan meminta kepada pihak pengelola untuk mengkaji ulang harga sewa kios. Diketahui harga sewa untuk kios belakang ukuran 2x2 meter Rp 350 juta dan ukuran 2x2,5 meter Rp 425 juta. Kemudian untuk kios bagian tengah ukuran 2x2 meter Rp 400 juta dan ukuran 2x2,5 meter Rp 475 juta.
"Saya juga meminta harga sewa kios untuk benar-benar dikaji dan ada penurunan. Jangan sampai memberatkan pedagang," tegas Dewa.
Diberitakan sebelumnya, pengelola pasar memasang pagar seng di sekitar area Pasar 16 Ilir. Pada pagar seng terpasang desain gedung yang sudah direvitalisasi dan harga per kios serta ukurannya.
Selain itu, terdapat pengumuman berisi 3 poin. Pertama, permohonan maaf karena Pasar 16 Ilir tidak beroperasi sementara waktu. Masih ada pembangunan di lantai basement dan lantai dasar, sehingga masyarakat Palembang belum dapat berbelanja di sana.
Kedua, pedagang dan masyarakat yang berminat menyewa kios dapat menghubungi marketing. Tertera nomor telepon lengkap serta alamat kantor pemasaran PT BCR.
Ketiga, pedagang yang tidak berminat membeli kios dipersilakan mengambil barang-barang dari Pasar 16 Ilir. Pedagang diberi batas waktu hingga 7 hari sejak pengumuman dipasang.
Atas pengumuman itu, ratusan pedagang melakukan protes. Mereka keberatan karena menilai harga kios terlalu mahal.
"Kami pedagang di Pasar 16 Ilir tidak diberitahu oleh pihak pengelola Pasar 16 Ilir jika akan ada penutupan seperti ini. Kami pedagang ini tahu dari grup pedagang bahwa pagi tadi saat hendak ke pasar mau jualan ternyata gedung 16 Ilir sudah disegel," ujar Toni, salah satu pedagang dan pemilik kios di Pasar 16 Ilir, Jumat (8/3/2024).
(des/des)