Polda Sumatera Selatan (Sumsel) bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan Bulog Kanwil Sumsel Babel menggelar rapat koordinasi jelang Ramadan. Dari rapat ini disebutkan bahwa stok beras dalam kondisi aman, namun masyarakat tetap diminta sama-sama mengawasi di lapangan.
Kepala Satgas Pangan Sumsel Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel, Kombes Bagus Suropratomo mengatakan, bahwa rakor ini dilakukan sesuai dengan arahan dari Bareskrim Polri.
"Kegiatan ini guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kelangkaan bahan pangan terutama sembako menjelang puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024 di wilayah Sumsel," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, saat ini telah terjadi penurunan inflasi pada Januari dan Februari, serta untuk stok beras di wilayah Sumsel saat ini masih aman karena ada 21 ribu ton beras.
"Awalnya 3,35% kini menjadi 3,15%, dan ini merupakan hal yang sangat positif bagi wilayah Sumsel," ujarnya.
Suropratomo berharap kepada masyarakat dan instansi terkait untuk ikut mengawasi dan melaporkan apabila terjadi terjadi kelangkaan beras dan bahan pokok di masyarakat.
"Dengan adanya operasi pasar nanti, kami berharap jangan sampai adanya kecurangan-kecurangan yang ditimbulkan hanya untuk kepentingan pribadi. Kita akan tindak tegas, apabila masih ada pengusaha atau pedagang yang nakal serta menimbulkan kegaduhan. Kami tak segan-segan untuk menindak tegas," jelasnya.
Sementara itu, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumsel Babel, Elis Nurhayati mengatakan stok beras di Bulog sendiri saat ini masih aman.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir akan stok beras yang ada di wilayah Sumsel karena saat ini stok beras di Bulog cukup 3 bulan ke depan," ujarnya.
Dia menyebutkan, Bulog melakukan hal tersebut sesuai dengan ketentuan Bappenas tahun 2023 terkait ketentuan harga beras di penggilingan, petani, maupun di pedagang.
"Serapan itu melalui segmen PSO sesuai dengan ketentuan standarnya dan juga harganya," ujarnya.
(dai/dai)