Program Bapak Asuh Diyakini Mampu Turunkan Stunting di Gandus Palembang

Sumatera Selatan

Program Bapak Asuh Diyakini Mampu Turunkan Stunting di Gandus Palembang

Irawan - detikSumbagsel
Kamis, 22 Feb 2024 16:30 WIB
Ilustrasi stunting di Indonesia
Foto: Ilustrasi stunting (Getty Images/iStockphoto/Riza Azhari)
Palembang -

Penanganan kasus stunting atau gagal tumbuh kembang anak menjadi program prioritas Pemerintah Kota Palembang. Salah satunya di Kecamatan Gandus, Palembang yang sudah berupaya maksimal menekan angka stunting melalui program bapak asuh.

Melalui program bapak asuh ini diyakini bisa membantu mengurangi angka stunting di kecamatan tersebut. Camat Gandus Palembang Jufriansyah mengatakan sesuai arahan Pj Wali Kota Palembang, pihaknya menempatkan penanganan kasus stunting menjadi program prioritas.

Beberapa usaha telah dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Kecamatan Gandus di antaranya program bapak asuh dan pemberian bantuan makanan kepada masyarakatnya yang mengalami stunting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Program yang telah kami kerjakan untuk menurunkan angka stunting di Kecamatan Gandus ialah mengimplementasikan program bapak ayah asuh kemudian berkoordinasi dengan pihak Puskesmas dan Korwil KB (Keluarga Berencana) lalu pemberian bantuan stunting untuk anak atau bayi yang sudah tercatat menderita stunting dari Dinas Kesehatan," kata Jufriansyah kepada detikSumbagsel, Kamis (22/2/2024).

Jufriansyah menjelaskan dengan program yang dilakukan Forkominda Kecamatan Gandus Palembang tersebut mampu menurunkan angka stunting di Kecamatan Gandus Palembang secara perlahan.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah dari total 18 anak stunting di Kecamatan Gandus Palembang sekarang sudah menjadi 15 orang, berangsur turun," ungkapnya.

Jufriansyah mengatakan untuk lebih menargetkan zero stunting di Kecamatan Gandus Palembang juga diterapkan pola dengan pendataan bayi berisiko stunting yang akan diberikan bantuan.

"Pendataan sejak dini harus dilakukan untuk zero stunting di Kecamatan Gandus Palembang. Mereka yang sudah tercatat di Puskesmas maka akan diberikan bantuan," tambahnya.

Selain itu juga, sosialisasi dari rumah ke rumah terkait pengetahuan tentang stunting pun terus dilakukan agar meminimalisir bertambahnya angka stunting di Kecamatan tersebut.

"Sosialisasi juga wajib kami lakukan secara door to door untuk menekan stunting di Kecamatan Gandus," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Tim PKK, Tri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) ikut berupaya menurunkan angka stunting. Tidak hanya di tingkat provinsi, tapi juga di pemerintahan terbawah seperti di desa/kelurahan.

"Lurah, kepala desa, termasuk Camat harus diberi target agar stunting ini bisa turun," ujar Tri dalam kunjungannya ke Karang Anyar, Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (21/2/2024).

Menurut istri Tito Karnavian itu target yang diberikan itu akan menjadi tanggung jawab siapa yang ditunjuk menjadi pemimpin di wilayah tersebut. Jika di tingkatan terbawah bisa dikendalikan, maka penurunan stunting bisa teratasi di Sumsel.

Dia menambahkan, pemberian target itu wajib dilakukan kepala daerah. Sebab, angka di daerah ikut memengaruhi target secara nasional yang ingin dicapai 14% pada 2024.

"Makanya, lurah atau Kades harus ditarget. Nanti biar PKK yang memantau target itu bersama masyarakat. Seperti di Kecamatan Gandus, ada 18 anak yang stunting tapi tidak mampu menuntaskannya," katanya.

Tri menyebutkan, menekan angka stunting bisa dilakukan juga melalui upaya iuran bersama-sama oleh masyarakat.

"Bisa juga pakai sistem jimpitan atau iuran sukarela bersama-sama dari warga untuk membantu stunting di wilayahnya masing-masing," jelasnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads