Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Selatan mencatat sudah ada 6 orang petugas Pemilu 2024 yang meninggal. Mereka diketahui meninggal karena sakit dan kelelahan sebelum, saat dan sesudah hari pencoblosan.
"Dari data KPU ada 6 petugas Pemilu yang meninggal. Ada yang wafat bertepatan dengan hari H pencoblosan 14 Februari lalu. KPU Sumsel mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya para petugas ini," ujar Ketua KPU Sumsel, Andika Pranata Jaya, Rabu (21/2/2024).
Satu di antaranya yakni Ruslan yang bertugas sebagai Linmas di Desa Pulau Gemantung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) meninggal pada hari H pencoblosan atau 14 Februari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juga ada petugas pemilu yang meninggal sebelum hari pencoblosan yakni Samsudin, salah satu anggota KPPS di TPS 903 Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Sematang Borang, Kota Palembang pada 29 Januari.
Kemudian Fery Alamsyah (45) Ketua KPPS TPS 3 di Kelurahan Baturaja Permai, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) pada 31 Januari. Selanjutnya Jumali (58), petugas ketertiban TPS 1, Desa Benteng, Kabupaten Lahat yang meninggal pada 13 Februari.
Sementara 2 lainnya meninggal setelah Pemilu 2024 digelar. Yakni, Evan Afriandi (36) Anggota KPPS Desa Tanjung Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada 18 Februari. Lalu Suryadi, Ketua PPS Desa Banu Ayu, Kecamatan BP Peliung, Kebupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur pada 18 Februari.
"Semoga amal ibadah Almarhum diterima di sisi Allah SWT dan keluarga diberikan ketabahan," kata Andika.
Ketua Bawaslu Sumsel, Kurniawan menambahkan, ada 1 Pengawas TPS meninggal saat pelaksanaan Pemilu 2024. Yakni Febi Seftian merupakan PTPS TPS 3 Desa Nanjungan, di Kabupaten Empat Lawang.
"Febi dilaporkan meninggal sebelum digelar Pemilu 2024," kata dia.
(dai/dai)