Awal puasa akan ditetapkan melalui Sidang Isbat Kementerian Agama (Kemenag) RI. Lalu, bagaimana ketentuannya?
Bulan puasa atau bulan Ramadan menjadi momen yang dinanti-nanti umat Islam. Kehadiran bulan Ramadan menjadi kesempatan untuk melakukan berbagai amal ibadah dan kebaikan. Ada beberapa hal yang menentukan awal bulan puasa.
Berikut penetapan awal puasa 2024 berdasarkan aturan Kemenag RI yang dirangkum detikSumbagsel untuk detikers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal Puasa 2024
Apabila merujuk kalender Hijriah yang diterbitkan Kemenag RI pada situs Simbi, tanggal 1 Ramadan 1445 H jatuh pada tanggal 12 Maret 2024. Pada tanggal tersebut umat Islam mulai berpuasa selama satu bulan penuh.
Penentuan tersebut dapat berubah karena menyesuaikan pemantauan hilal yang dilakukan Kemenag RI pada akhir bulan Syaban. Hilal menjadi pertanda pergantian bulan baru dalam kalender Hijriah termasuk petunjuk menentukan awal puasa.
Setelah kepastian hilal didapatkan, Kemenag akan melakukan pengumuman Sidang Isbat untuk memberitahukan hari pertama puasa. Pengumuman tersebut biasanya dilakukan setelah Maghrib.
Cara Penetuan Awal Puasa
Mengutip dari situs Cendikia Kemenag RI dan detikhikmah, terdapat 2 cara menentukan datangnya bulan Ramadan yakni rukyatul hilal dan hisab. Berikut ini penjelasannya:
1. Melalui Rukyatul Hilal
Rukyatul Hilal adalah proses melihat bulan secara langsung pada akhir bulan Syaban. Cara tersebut disebut juga dengan nama Ikmanur Rukyat. Secara bahasa, rukyat berarti melihat dengan mata dan hilal adalah bulan sabit. Penentuan awal puasa melalui metode ini dilakukan dengan cara melihat secara langsung lewat pemantauan bulan berbentuk sabit atau belum.
Biasanya Kemenag akan menentukan titik tertentu di penjuru Indonesia untuk melihat kemunculan hilal. Pengamatan hilal dilakukan pada hari ke-29 atau malam ke-30 bulan Syaban. Jika hilal tidak nampak, maka hitungan bulan Syaban genap menjadi 30 hari. Namun, ketika hilal sudah terlihat, maka dapat ditetapkan malam berikutnya sudah masuk Ramadan.
2. Melalui Hisab
Cara kedua adalah dengan menggunakan metode hisab atau penghitungan peredaran bulan terhadap bumi yang dilakukan oleh ahli astronomi. Metode ini disebut juga dengan nama Hisab Hakiki Wujudul Hilal. Penetapan dengan metode ini meyakini bahwa terdapat hilal walaupun tidak terlihat dengan mata telanjang selama memenuhi kriteria tertentu.
Terdapat 3 kriteria atau syarat dalam penentuan dengan metode hisab. Pertama, telah terjadi ijtimak atau konjungsi. Kedua, ijtimak atau konjungsi itu terjadi sebelum matahari terbenam. Terakhir, pada saat terjadi proses matahari terbenam, piringan bulan berada di atas ufuk (bulan baru telah muncul).
Nah, itulah jawaban atas pertanyaan kapan awal puasa 2024 jika melihat ketentuan yang dilakukan oleh Kemenag RI. Semoga artikel ini berguna ya detikers.
(csb/csb)