Duh! Warga Bengkulu Akui Ada Politik Uang, Dapat 'Gulai-Cendol' dari Caleg

Bengkulu

Duh! Warga Bengkulu Akui Ada Politik Uang, Dapat 'Gulai-Cendol' dari Caleg

Heri Supandi - detikSumbagsel
Selasa, 13 Feb 2024 17:40 WIB
Ilustrasi money politics
Ilustrasi money politics (Foto:Basith Subastian)
Bengkulu -

Jelang satu hari pencoblosan Pemilu 2024 sejumlah warga di Bengkulu, mengaku sudah ada beberapa oknum timses dari caleg membagikan uang untuk mencoblos pilihannya. Cara untuk mengantarkan uangnya menggunakan istilah gulai dan cendol.

Salah seorang warga Kota Bengkulu, berinisial SS mengaku bahwa banyak tim caleg baik DPRD ataupun DPD yang menawarkan imbalan asal memilih mereka. Tarifnya mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu per satu suara.

"Sudah ada yang memberi uang buat memilih salah satu calon, kalau DPRD Kota itu kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per suara, kalau DPRD provinsi kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu," katanya, Selasa (13/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, saat mengantarkan uang digunakan istilah antar gulai sama antar cendol. Istilah ini digunakan tim peserta pemilu saat menghubungi warga.

"Saya ditelepon seseorang yang mengatakan akan mengantar gulai, tapi yang diantar uang dan kartu nama calon, kita terima saja urusan memilih kita lihat nanti," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Warga Diminta Lapor

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Bengkulu, Rahmat Hidayat mengaku sudah mengetahui adanya informasi tersebut. Namun, saat ditelusuri tidak menemukan atau tidak ada warga yang mau melaporkan indikasi itu.

"Tim pengawas kita baik dari kecamatan terus melakukan patroli, kita juga sudah mendengar adanya berbagai trik kecurangan, namun saat ditelusuri belum menemukan adanya informasi tersebut," katanya saat dikonfirmasi, Selasa.

Rahmat menjelaskan, hingga saat ini belum ada warga atau tim lain yang melaporkan adanya penyebaran uang atau money politik menjelang penjoblosan.

Dia pun meminta kepada warga apabila menemukan adanya indikasi kecurangan untuk segera melaporkannya ke Bawaslu atau Panwas di tingkat kecamatan.

"Sejak massa tenang tim pengawas terus berpatroli mengantisipasi adanya kecurangan yang dilakukan peserta pemilu, namun kita belum menemukan adanya praktik uang, kita berharap peran aktif masyarakat agar segera melaporkan bila ada indikasi kecurangan," jelasnya.

Soal adanya kode atau sandi yang dilakukan tim peserta pemilu dalam menemui pemilih, Rahmat mengungkapkan belum mengetahui adanya sandi atau kode ke warga, karena saat timnya berpatroli mungkin indikasi kecurangan tidak terlihat.

"Kita akan menyelusuri info tersebut, bila ditemukan akan kita tindak," ujarnya.




(csb/csb)


Hide Ads