Waduh! Guru Honorer Laporkan Dugaan Kecurangan PPPK Kerinci Diintimidasi

Jambi

Waduh! Guru Honorer Laporkan Dugaan Kecurangan PPPK Kerinci Diintimidasi

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Senin, 05 Feb 2024 23:01 WIB
Edios Hendra, guru honorer di Kerinci yang melaporkan dugaan kecurangan seleksi PPPK Kerinci 2023 di Polda Jambi
Foto: Edios Hendra, guru honorer di Kerinci yang melaporkan dugaan kecurangan seleksi PPPK Kerinci 2023 di Polda Jambi (Dimas Sanjaya)
Kerinci -

Sejumlah guru honorer yang protes dan melaporkan dugaan kecurangan seleksi penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kerinci 2023 mendapat intimidasi. Para guru honorer diminta untuk tidak lagi melakukan aksi demo dan diancam akan dihapus dari data Dapodik.

Ketua Aliansi Honorer Nasional (AHN) Kerinci Edios Hendra mengatakan dirinya mendapatkan laporan dari rekan honorer lain, ada pertemuan guru honorer pasca mereka melakukan unjuk rasa di Kantor Bupati Kerinci. Pertemuan itu bertujuan untuk memaksa honorer menandatangani pernyataan untuk tidak lagi ikut demo dan melakukan protes lagi.

"Teman-teman dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan agar tidak ikut lagi demo dan tidak protes lagi atas hasil yang dikeluarkan oleh Panselda atas hasil kelulusan PPPK itu," kata Edios di Polda Jambi, Senin (5/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan tekanan itu berasal dari Dinas Pendidikan Kerinci agar tidak lagi melakukan unjuk rasa. Pesan itu disampaikan melalui kepala sekolah masing-masing.

"Jadi jangan ada lagi aksi-aksi demo dan aksi lainnya yang mengatasnamakan honorer yang tidak lulus ini. Jadi mereka ingin situasi sekolah kondusif, tapi mereka malah menambah masalah baru," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Edios menyebut tekanan atau ancaman itu memang tidak secara langsung baik tertulis dan ataupun secara lisan. Namun, kata dia, bahwa sejak melaporkan dugaan kecurangan seleksi itu ke Polda Jambi dirinya mendapat kabar dicari oleh pejabat setempat.

"Saya dicari, menurut kabar angin saya ingin dikeluarkan dari data Dapodik, ingin dikeluarkan dari sekolah dan lainnya," jelasnya.

Edios menambahkan bahwa rekaman intimidasi yang dilakukan oleh diduga dilakukan oknum Dinas Pendidikan itu sudah dipegangnya dan akan juga diserahkan ke penyidik Polda Jambi.

"Rekaman itu sudah saya dapatkan, dan rekaman itu akan layangkan juga ke pihak penegak hukum. Karena permasalahan belum selesai tapi sudah menambah masalah baru," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi memeriksa Ketua Aliansi Honorer Nasional (AHN) Kabupaten Kerinci Edios Hendra selaku pelapor dugaan indikasi kecurangan seleksi Penerimaan Pegawai dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) Kabupaten Kerinci tahun 2023. Sebanyak 6 guru honorer diperiksa Polda Jambi.

Para guru honorer itu diperiksa penyidik Subdit I Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Jambi, pada Senin (5/2/2024).

Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira membenarkan adanya pemeriksaan pelapor tersebut. Ia mengatakan ada 6 saksi dari pelapor yang diperiksa terkait laporan dugaan kecurangan seleksi PPPK Kerinci 2023.

"Iya, hari ini ada pemeriksaan terkait pengaduan penerimaan PPPK di Kabupaten Kerinci 2023. Hari sesuai jadwal, Edios selaku pengadu diperiksa dan beberapa saksi," katanya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads