Sebanyak 5 daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) masih berstatus tanggap darurat bencana banjir dan longsor. Hal itu karena potensi dampak bencana di musim penghujan ini cukup tinggi hingga beberapa bulan April mendatang.
Adapun 5 daerah tersebut yakni Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Musi Rawas (Mura), Musi Banyuasin (Muba), Muara Enim dan Kota Prabumulih.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman mengatakan lima daerah ini melakukan perpanjangan status karena dampak bencananya masih akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan. Sebab, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel, potensi hujan masih akan terjadi hingga awal Mei mendatang dengan berbagai kategori intensitas.
"Sebelum penetapan status tanggap darurat habis, 5 daerah itu melakukan perpanjangan hingga akhir Maret-April," ujar Sudirman, Minggu (4/2/2024).
Dia menyebut, untuk 6 daerah lainnya masih menetapkan status siaga darurat, yakni Pemprov Sumsel, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, Banyuasin, Ogan Ilir dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Sementara 7 daerah lainnya masih berproses, yakni Ogan Komering Ilir (OKI), OKU Selatan, Lahat, Lubuk Linggau, Pagar Alam, Palembang dan Empat Lawang.
"Ada yang masih berproses di Biro Hukum, kecuali di OKI sudah proses di Sekda," ungkap Sudirman.
BMKG Sumsel sebelumnya telah memperkirakan curah hujan tinggi masih akan terjadi hingga awal Mei. Pemda diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi banjir dan tanah longsor.
"Februari sampai awal Maret masih akan terjadi hujan. Kemudian akhir April hingga awal Mei kembali hujan. Masa peralihan musim kemarau terjadi akhir Mei," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG, Nandang Pangaribowo.
Curah hujan tinggi di Muratara yang terjadi sejak Desember 2023 lalu juga diprediksi BMKG masih akan terjadi. Ia merincikan, Februari dan Maret potensi hujan dengan intensitas tinggi akan terjadi di wilayah Barat Sumsel. Namun, peningkatan kewaspadaan juga harus dilakukan bagian Tengah dan Timur.
"Dari analisis, curah hujan masih akan berkutat di Sumsel Barat. Tapi, kekhawatiran kita tetap ada, puncak hujan musim kedua di Sumsel akan menuju bagian Tengah dan Timur Sumsel," jelasnya.
Potensi banjir disebutnya juga akan terjadi dengan kategori rendah-sedang. Peringatan dini tingginya curah hujan itu telah disampaikan kepada 17 kabupaten/kota di Sumsel.
"Yang perlu diwaspadai hujan pada Maret, di seluruh Sumsel berpotensi terjadi genangan hingga banjir," imbuhnya.
(dai/dai)