Sempat Tertinggi, Inflasi di Babel Kini Paling Rendah se-Indonesia

Bangka Belitung

Sempat Tertinggi, Inflasi di Babel Kini Paling Rendah se-Indonesia

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Jumat, 02 Feb 2024 20:00 WIB
Pj Gubernur Babel, Safrizal ZA saat melaunching pengaturan pendistribusian BBM bersubisidi dengan menggunakan Fuel Card
Foto: Pj Gubernur Babel, Safrizal ZA .(Deni Wahyono)
Pangkalpinang -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Provinsi Bangka Belitung kini menduduki posisi terendah se-Indonesia. Hal itu menjadi capaian positif sebab sebelumnya Babel masuk sebagai daerah dengan angka inflasi tertinggi di Indonesia.

Inflasi Babel secara tahunan (year on year) tercatat sebesar 1,21%, sementara data secara bulanan (month to month) inflasi di Babel 0,13%.

Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Safrizal ZA mengaku inflasi tersebut melebih ekspektasi, sebab pihaknya selama ini memang berjuang ekstra melakukan berbagai upaya untuk menekan angka inflasi di provinsi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inflasi Provinsi Bangka Belitung menjadi yang terendah se-Indonesia. Capaian ini melebihi ekspektasi dan monumental, mengingat sebelumnya inflasi Babel sempat jadi yang tertinggi se-Indonesia," kata dia kepada detikSumbagsel, Jumat (2/2/2024).

Dia menyebut, ada beberapa komoditi yang menyumbang inflasi di Babel secara tahunan, di antaranya beras, sigaret kretek mesin (skm), dan sawi hijau. Sementara andil inflasi secara bulanan dari komoditas ikan kembung, daging ayam ras, bawang merah.

ADVERTISEMENT

Safrizal menyebut capaian tersebut berkat formulasi kebijakan yang sudah dilakukan Pemprov Babel dan stakeholder terkait.

"Kata kuncinya adalah data, sehingga menjadi instrumen pertimbangan dalam berbagai formulasi kebijakan. Terkait pengendalian inflasi, penerapan strategi ada terbukti mampu menekan secara signifikan angka inflasi," kata dia.

Adapun strategi yang dilakukan yakni strategi availabilty dengan menggenjot produksi pertanian dengan gerakan Semarak Babel atau Semangat Menanam Rakyat Babel yang dalam kurun dua bulan terakhir ini diyakini mampu memanfaatkan lahan tidur melalui ekstensifikasi pertanian.

Menurutnya, Semarak Babel menjadi ikon baru di Provinsi Bangka Belitung untuk meningkatkan peran masyarakat sebagai subjek pembangunan pertanian, bukan sekedar objek. Pemprov Babel juga melakukan berbagai upaya dan inovasi dalam pengendalian inflasi.

"Berangkat dari situasi inflasi tertinggi di Indonesia tiga bulan yang lalu, maka strategi availabilty ditunjang dengan penerapan strategi distribusi yakni memangkas rantai panjang distribusi, Alhamdulillah melalui berbagai pendekatan dan upaya, saat ini frekuensi penerbangan ke Bangka maupun Belitung bertambah 4 flight yang berimplikasi langsung pada turunnya biaya tiket pesawat di Babel," ujarnya.

Selain itu, karantina ternak yang terlalu lama pun telah diperbaharui menjadi lebih singkat dan maksimal.

"Dari beberapa minggu, tinggal beberapa jam saja. Sehingga gap semakin mengecil dengan memanfaatkan teknologi PCR unggas terkini," kata Safrizal.

Berdasarkan data BPS Babel, Kabupaten Belitung Timur mengalami deflasi dalam berbagai komoditas perikanan tangkap, di antaranya ikan kembung (-0,55%), selar (-0,53%) dan kerisi (-0,53%).

"Strategi pamungkas kita sebut affordability atau keterjangkauan daya beli masyarakat melalui berbagai intervensi kebijakan seperti operasi pasar, pemberian BLT dan Bansos yang tepat sasaran dan tepat momentumnya karena berbasis data," kata Safrizal.

Dengan capaian positif tersebut, Safrizal meminta semua pihak untuk bisa terus bekerja keras mempertahankan inflasi tetap rendah.

"Kita pertahankan, mempertahankan lebih sulit dari meraih, maka saya minta seluruh jajaran Pemprov maupun Pemkab/Pemkot bersama-sama forkopimda dan instansi vertikal untuk terus berkolaborasi dan mendorong partisipasi masyarakat Babel. Jangan lengah," tukasnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads