Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 4 daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) yang mengalami deflasi. Hal itu dipicu dari adanya penurunan harga bawang putih dan cabai merah.
Empat daerah tersebut yakni Lubuklinggau, Palembang, Ogan Komering Ilir dan Muara Enim. BPS mencatat deflasi itu dampak dari penurunan harga komoditas 0,56 persen, dan angka ini lebih rendah dari nasional yakni 0,04 persen.
"Ada 4 wilayah di Sumsel yang menyumbang deflasi yakni Lubuklinggau, Palembang, Ogan Komering Ilir dan Muara Enim," kata Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, Kamis (1/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Wahyu, dengan adanya deflasi artinya program yang dicanangkan pemerintah menghasilkan dampak yang positif. Dia menyebut rata-rata deflasi di Sumsel dipengaruhi adanya penurunan harga komoditas bawang putih dan cabai merah yang berasal dari pasar murah yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Sumsel di seluruh kabupaten/kota.
"Komoditas yang melimpah ikut mempengaruhi deflasi. Selain itu program pasar murah yang dicanangkan pemerintah dapat berpengaruh kepada deflasi," tuturnya.
Dia menjelaskan, Pemprov Sumsel mengadakan pasar murah sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian kenaikan harga terjadi di sejumlah pasar tradisional. Gerakan pasar murah mendorong sikap masyarakat yang tidak lagi bergejolak.
"Pasar murah yang digerakkan masif berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan dilihat dari sisi deflasi, angkanya mengalami penurunan, karena pasokan memenuhi di pasaran dan harga terjangkau," jelas Wahyu.
Meski Sumsel mengalami deflasi tertinggi yang terjadi di Muara Enim di angka 0,28 persen pada Januari 2024, Pemprov masih harus mengantisipasi lonjakan harga jelang momen Imlek, Pemilu dan bulan Ramadan.
"Angka inflasi baik, tapi Pileg dan Imlek jadi tantangan kita. Harapannya 2024 kita mengawali deflasi 2,5 persen," jelasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan menekan angka inflasi pihaknya menggelar pasar murah di berbagai Kabupaten/Kota di Sumsel.
"Kita gelar pasar murah di 18 titik yang tersebar di Kota/Kabupaten, pemerintah juga menggandeng BUMN dan BUMD untuk menggelar pasar murah," pungkasnya.
(dai/dai)