Isu mundurnya 15 Menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM) ditanggapi Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Dia menyebut, kondisi itu terjadi karena pernyataan Jokowi terkait bolehnya presiden berkampanye.
Menurut Hasto, pernyataan Jokowi yang berpihak serta menguntungkan paslon Prabowo-Gibran membuat keretakan di KIM.
"Saya mendapatkan kabar bahwa suasana rapat kabinet sekarang tidak senyaman dulu lagi. Ini karena ada kecenderungan pernyataan Pak Jokowi dinilai berpihak," kata dia usai Kampanye Akbar di Lapangan Brebes, Kelurahan Kampung Sawah Brebes, Bandar Lampung, Minggu (28/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto mengatakan, pernyataan Jokowi selaku presiden menimbulkan protes keras dari masyarakat karena dinilai menabrak aturan konstitusi.
"Pernyataan Pak Presiden Jokowi ini menimbulkan protes keras di kalangan masyarakat. Presiden harusnya tidak menabrak aturan konstitusi karena keberpihakannya, presiden seharusnya menjadi pemimpin seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, terkait adanya rencana Mahfud MD akan mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam, Hasto menyebut Mahfud akan mundur jika tugasnya di kabinet Jokowi selesai.
Hasto mengatakan belum mundurnya Mahfud MD dari KIM karena masih banyak tugas yang belum diselesaikan terkait permasalahan hukum.
"Sebenarnya sudah ada kesepakatan dengan Pak Ganjar, Prof Mahfud dan Ketua Partai politik dari PDIP, Perindo, PPP serta Hanura terkait mundurnya Prof Mahfud. Tetapi kita lihat, banyak tugas-tugas mendesak juga dari Prof Mahfud terkait persoalan ketidakadilan pada kasus tanah, kejahatan dalam dunia korporasi, keuangan. Itu yang harus diselesaikan oleh Prof Mahfud," jelasnya.
Dia mencontohkan kasus yang masih fokus ditanganinya yakni kasus tanah di rempang, Provinsi Kepri.
"Kemarin misalnya ada tuntunan kasus tanah di rempang, itu kan sesuatu yang harus diselesaikan karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Prof Mahfud ini kan abdi negara, beliau bertanggung jawab akan menyelesaikan segala sesuatu sebelum mundur dari jabatannya," ungkap Hasto.
Disinggung terkait kabar rencana mundurnya Mahfud Md usai pelaksanaan pemilu. Hasto membantahnya, dia menegaskan mundurnya Mahfud jika tugas yang ditangani selesai.
"Kita lihat momentumnya, yang jelas sudah ada kesepakatan dengan Pak Ganjar. Yang jelas kita tunggu momentum yang baik, begitu tugas-tugasnya selesai Pak Mahfud akan mundur," tegasnya.
Sebelumnya, kabar mundur 15 menteri dari kabinet Jokowi - Ma'aruf Amin berhembus kencang. Mereka para menteri yang dikabarkan mundur di antaranya Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
(csb/csb)