Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Kerinci Dilaporkan ke Polda Jambi

Jambi

Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Kerinci Dilaporkan ke Polda Jambi

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Minggu, 28 Jan 2024 14:31 WIB
Guru honorer Kerinci jalankan aksi demo pertanyakan soal hasil PPPK yang janggal.
Guru honorer Kerinci jalankan aksi demo pertanyakan soal hasil PPPK yang janggal. (Foto: Istimewa)
Kerinci -

Kisruh seleksi penerimaan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Pemerintah Kabupaten Kerinci dilaporkan ke Polda Jambi. Laporan itu dilayangkan oleh Aliansi Honorer Nasional (AHN) Kerinci.

Para guru honorer itu melaporkan indikasi kecurangan dalam seleksi PPPK Kerinci 2023. Laporan pengaduan teregister dengan nomor: Reg/42/I/2024/Ditreskrimum, yang dibuat pada Kamis (25/1/2024).

Ketua AHN Kerinci, Edios Hendra mengatakan ada beberapa poin indikasi kecurangan yang dilaporkan dalam pengaduan tersebut. Kecurangan itu diduga dilakukan oleh panitia seleksi daerah (Panselda) PPPK Kerinci 2023.

"Iya, kita melaporkan kasus yang terjadi dugaan kasus yang terjadi di sekolah atau jurusan kami (formasi guru) dalam seleksi PPPK (Kerinci) di Polda Jambi," ujarnya, Minggu (28/1/2024).

Ia menyebut indikasi kecurangan itu seperti adanya honorer yang bukan guru tapi diluluskan dalam formasi guru. Maka dari itu, mereka menduga kuat adanya manipulasi data.

"Kami masukkan (bukti) beberapa indikasi kecurangan yang dilakukan oleh oknum yang diluluskan, datanya itu dimanipulasi. Bahwa mereka itu sebenarnya tidak bekerja sebagai honorer tetapi mereka bekerja di kantor-kantor pemerintahan di Kabupaten Kerinci salah satunya itu Kantor Bupati seperti ajudan. Secara otomatis, dia itu tidak menjalankan tugas sebagai guru honorer," jelasnya.

Edios mengatakan pegawai honor bukan guru yang diluluskan itu menimbulkan kecurigaan oleh para guru honorer terkait adanya kecurangan.

"Bahwa di lapangan memang mereka tidak pernah datang ke sekolah dan bekerja sebagai guru honorer. Dugaan kami datanya dimanipulasi," ungkapnya.

Selain itu, Edios menyebut juga ada dugaan indikasi suap bagi peserta PPPK Kerinci yang diloloskan. Hal itu berkaitan dengan seleksi kompetensi teknis tambahan (SKTT) yang diadakan Panselda PPPK Kerinci.

Adanya SKTT itu membuat nilai peserta yang tinggi saat CAT bisa menjadi rendah, begitu sebaliknya peserta yang nilainya rendah bisa menjadi tinggi.

"Informasi yang kami himpun, ada dugaan-dugaan suap menyuap dalam penerimaan seleksi bagi yang diloloskan mungkin mereka bermain dengan adanya seleksi tambahan yang diadakan oleh panitia seleksi daerah," katanya.

Saat ini, kata dia, laporan berbentuk pengaduan itu sudah dimasukkan ke Polda Jambi beserta bukti indikasi kecurangan tersebut. Saat ini, pihaknya masih menunggu disposisi laporan untuk dipanggil dalam pemeriksaan polisi.

Untuk diketahui, kisruh seleksi PPPK Kerinci ini sebelumnya mendapat penolakan oleh para guru honorer yang menilai adanya kecurangan dalam proses seleksi.

Para guru honorer sebelumnya juga telah melakukan unjuk rasa di Kantor Bupati Kerinci, dengan melakukan tanda tangan petisi menolak hasil PPPK Kerinci 2023.




(csb/csb)


Hide Ads