Cegah Banjir, Sungai Batang Merao di Kerinci-Sungai Penuh Perlu Dinormalisasi

Jambi

Cegah Banjir, Sungai Batang Merao di Kerinci-Sungai Penuh Perlu Dinormalisasi

Ferdi Almunanda - detikSumbagsel
Rabu, 24 Jan 2024 18:30 WIB
Wali Kota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir saat cek banjir
Foto: Dok. Pemkot Sungai Penuh
Sungai Penuh -

Banjir besar yang melanda Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh Jambi hingga kini masih saja terjadi. Meski sebagian besar sudah banyak yang surut, namun pula sebagian wilayah di dua daerah itu masih terendam.

Wali Kota Sungai Penuh Ahmadi Zubir mengatakan bahwa banjir yang terjadi di daerahnya itu merupakan banjir terparah selama sejak beberapa tahun terakhir.

"Ya walaupun memang daerah Kota Sungai Penuh ini sudah jadi langganan banjir tetapi ini banjir terparah. Ini tentunya karena meluap nya air sungai Batang Merao yang belum dinormalisasi," kata Ahmadi, Rabu (24/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ahmadi, sejauh ini daerah yang terendam banjir di Kota Sungai Penuh ini terjadi di 2 kecamatan, yakni Kecamatan Tanah Kampung dan Kecamatan Hamparan Rawang. Dua kecamatan itu menjadi kecamatan yang paling merasakan dampak parah karena berdekatan dengan jalur sungai.

"Sebelumnya ada 7 kecamatan yang terendam banjir, kini dari 7 kecamatan itu sebagian pada surut tinggal 2 kecamatan lagi yang terendam. Tentunya banjir akan bisa saja terjadi jika intensitas hujan tinggi kembali terjadi," ujar Ahmadi.

ADVERTISEMENT

Ahmadi mengatakan di Kota Sungai Penuh ini saja sudah berdampak pada 9.500 kepala keluarga dan 24.300 jiwa, serta 1.500 hektar lebih lahan pertanian sawah.

"Sampai saat ini masih terendam air dan itu dapat dipastikan gagal panen," lanjut dia.

Maka dari itu, Ahmadi menyebut dalam mengatasi banjir ini tentunya perlu ada normalisasi Sungai Batang Merao. Dia menilai sungai itu kini sudah terjadi penyempitan akibat adanya pendangkalan.

Namun untuk bisa dilakukan normalisasi itu hanyalah dari kebijakan pemerintah provinsi maupun pusat lantaran berada di dua daerah.

Hingga saat ini, Sungai Batang Merao terus saja bertahan dengan ketinggian. Bahkan, tanggul penahan yang dibuat oleh pemerintah Kota Sungai Penuh juga tidak dapat menahan kuatnya arus sungai di sana sehingga jebol.

Kondisi sungai yang sudah menyempit ini tentunya sudah seharusnya di normalisasi sesegera mungkin. Langkah normalisasi sungai itu tentunya menjadi salah satu cara yang efektif dalam menghindari banjir di Kota Sungai Penuh dan Kerinci yang sangat gampang sekali terendam banjir akibat kondisi sungai yang dangkal.

"Itulah makanya kami berharap agar Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Pusat bisa sesegera mungkin melakukan normalisasi Sungai Batang Merao ini. Sudah terlalu lama sungai ini belum di normalisasi agar banjir tidak mudah terjadi, apalagi ini banjir paling parah karena intensitas hujan yang tinggi, juga soal dangkalnya kondisi dalam sungai," ucap Ahmadi.

Sejauh ini tercatat, sejak awal kejadian banjir di 30 Desember 2023 hingga lalu untuk dua daerah ujung Jambi paling barat yakni Kerinci dan Sungai Penuh itu sudah merendam 40 ribu lebih jiwa yang terdampak di dua daerah itu baik Kerinci dan Sungai Penuh.

"Ini menjadi banjir yang paling buruk dirasakan warga apalagi juga cukup lama, meski sebagian banyak kini ada yang surut," tukasnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads