Musim Durian, Volume Sampah di Bangka Naik 8-10 Ton per Hari

Bangka Belitung

Musim Durian, Volume Sampah di Bangka Naik 8-10 Ton per Hari

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Selasa, 23 Jan 2024 19:02 WIB
TPA Kenanga Kabupaten Bangka.
Foto: Dok. Dinas Lingkungan Hidup Bangka
Bangka -

Volume sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) di Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung meningkat 8 hingga 10 ton tiap harinya. Penyumbang terbanyak berasal dari kulit durian.

"Benar ada peningkatan volume sampah di Kabupaten Bangka. Biasanya kita per hari itu 60 ton, saat ini mencapai 70 ton sampah," jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Ismir Rachmaddinianto, kepada detikSumbagsel, Selasa (23/1/2024).

Sampah-sampah itu tersebar hampir di sejumlah titik TPS, di antaranya di Kecamatan Sungailiat, Pemali, hingga Belinyu. Kata Ismir, ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan volume sampah di Kabupaten Bangka. Yakni pasca libur, musim hujan, dan Pulau Bangka memasuki musim buah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenaikan sampah itu karena musim buah. Musim buah (sampah) naik, kemarin juga banyak libur, kalau libur kan masyarakat banyak melakukan pembersihan baik di halaman maupun di rumah mereka," ungkapnya.

"Jadi secara otomatis (volume sampah) naik. Termasuk musim buah ini, sampah-sampah ini dari lapak-lapak durian yang kita angkut," timpalnya.

ADVERTISEMENT

Kenaikan volume sampah di Kabupaten Bangka, lanjut Ismir, sifatnya masih tergolong tentatif. Berdasarkan trennya, lonjakan itu sering terjadi hari Senin dan Selasa.

"Kenaikan kurang lebih masih di bawah 10 persen atau 8 sampai 10 ton. Tentatif ya, karena volume sampah ini kalau menurut trend-nya lonjakan itu sering terjadi di hari Senin atau Selasa," jelasnya.

Diketahui Kabupaten Bangka saat ini memiliki Tempat Pembuang Akhir (TPA) seluas 4,9 hektare. Lokasinya di Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sungailiat, jaraknya 10 kilometer dari pusat Kota.

Dengan adanya kenaikan itu, pihak Dinas Lingkungan Hidup memastikan TPA mereka masih bisa menampung alias belum penuh.

"Kalau TPA kita hingga saat ini masih bisa menampung. Namun kami sedang proses meningkatkan luasnya menjadi 20 hektare, karena agar kita ke depan bisa melakukan pengelolaan limbah," tambahnya.

Hingga saat ini, TPA Kenanga tersebut hanya digunakan untuk menampung sampah-sampah baik organik maupun non organik. Kedepan, ada wacana TPA ini akan dijadikan TPA regional.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads