Lima kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, masuk dalam zona merah Demam Berdarah Dengue (DBD). Meski begitu, belum ada warga yang meninggal akibat kasus itu.
Kepala Dinas Kesehatan OKI Iwan Setiawan menjelaskan bahwa kecamatan tersebut memiliki lebih dari dua kasus DBD.
"Di OKI sudah ada 5 kecamatan yang masuk zona merah DBD. Artinya sudah lebih dari dua kasus," katanya, Jumat (19/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, menurutnya, terdapat dua kecamatan yang masuk dalam zona kuning. Namun, ia memastikan belum ada kasus kematian dari penyakit tersebut.
"Belum ada kasus kematian yang diakibatkan oleh DBD di OKI," tegasnya.
Iwan juga mengajak masyarakat OKI untuk terus melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan memutuskan rantai penyebaran DBD di wilayahnya masing-masing. Dirinya menyebutkan bahwa masyarakat dapat memutuskan rantai penyebaran penyakit tersebut dengan upaya 3M+.
"3M+ yaitu menguras dan menyikat tempat penampungan air rutin, menutup rapat tempat penyimpanan air, serta memanfaatkan limbah (barang bekas) yang bernilai ekonomi. Selain itu juga mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk," ungkapnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati OKI, Asmar Wijaya mengatakan, untuk mencegah kasus DBD di wilyahanya semakin meluas. Maka dari itu dilakukan kegiatan fogging massal.
Kata dia, kegiatan pengasapan dan fogging massal tersebut dilaksanakan di 33 puskesmas di 18 kecamatan yang ada Kabupaten OKI.
"Kita laksanakan serentak di 33 puskesmas yang tersebar di OKI," ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa kegiatan fogging massal yang dilakukannya untuk memberantas sarang nyamuk.
"Kami mengajak masyarakat untuk memutuskan rantai kasus penyakit DBD dengan melakukan kegiatan pengasapan atau fogging ini," ujarnya.
Menurutnya, ini merupakan salah satu upaya dari pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Hal tersebut untuk mencegah penyebaran penyakit DBD semakin cepat meluas.
"Upaya ini menjadi langkah awal yang penting agar masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan, sehingga nyamuk aedes aegypti tidak menyebar," ujarnya.
(csb/csb)