Doa menyambut bulan Rajab dijadikan amalan untuk memohon keberkahan dan berharap dipertemukan dengan Syaban serta Ramadan. Lalu seperti apa bacaannya?
Redaksi atau bacaan doa menyambut bulan Rajab tercantum dalam hadis Nabi Muhammad yang dimuat pada Musnad Imam Ahmad bin Hanbal. Namun, hadis tersebut sempat menjadi pertentangan karena kualitasnya tidak sahih.
Berikut ulasan tentang bacaan doa menyambut bulan Rajab beserta penjelasan mengenai dalil diperbolehkan untuk diamalkan umat Muslim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Doa Menyambut Bulan Rajab
Mengutip dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, redaksi doa menyambut bulan rajab diambil dari hadis Nabi Muhammad SAW dalam Musnad Ahmad bin Hanbal juz 1 halaman 259. Berikut ini bacaanya:
Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ¨ΩΨ§Ψ±ΩΩΩ ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ¬ΩΨ¨Ω ΩΩΨ΄ΩΨΉΩΨ¨ΩΨ§ΩΩ ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΨΊΩΩΩΨ§ Ψ±ΩΩ ΩΨΆΩΨ§ΩΩ
Artinya: "duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Syaban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadan."
Dalil Doa Menyambut Bulan Rajab
Mengutip dari Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Dirosat Islamiyah Al-Hikmah dalam tulisan berjudul 'Doa Keberkahan di Bulan Rajab dan Syaban' milik Luqman Abdul Jalal, membaca doa tersebut dianjurkan untuk umat Muslim amalkan.
Tujuannya supaya kebaikan di bulan Rajab dan Sya'ban semakin bertambah. Selain itu, berguna juga sebagai persiapan diri secara ruhiyah atau spiritual untuk dipertemukan dengan kehadiran bulan Ramadan.
Doa tersebut juga dianggap sebagai bentuk kerinduan umat Muslim kepada bulan suci yang penuh dengan keberkahan. Meskipun sebagian ulama mengatakan derajat hadis tersebut dhaif atau lemah, hukum mengamalkannya tetap dianjurkan alias bukan bid'ah.
Hal ini lantas tidak menghalangi umat Muslim untuk membaca doa tersebut ketika menyambut bulan Rajab. Pasalnya sebagian ulama berpendapat setiap doa dan dzikir yang berasal dari periwayat dhaif tetap boleh diamalkan.
Kondisi tersebut tidak berlaku untuk ibadah wajib, misalnya azan, bacaan salat wajib, takbir, tasyahud, Al-Fatihah, tidak boleh diganti dengan yang lain. Sebab ibadah wajib harus dilandasi dengan hadis-hadis sahih sehingga kebenarannya bersifat mutlak.
Itulah bacaan doa menyambut bulan Rajab beserta penjelasan tentang hukum mengamalkan berdasarkan dalil kualitas hadisnya. Semoga artikel ini bermanfaat ya detikers.
(dai/dai)