Gajah yang Masuk Permukiman di OKI Ternyata Sudah 1 Bulan Buat Resah Warga

Sumatera Selatan

Gajah yang Masuk Permukiman di OKI Ternyata Sudah 1 Bulan Buat Resah Warga

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Jumat, 05 Jan 2024 17:40 WIB
Viral gajah masuk permukiman warga di OKI.
Foto: Gajah tunggal masuk ke permukiman warga di OKI (Tangkapan layar video)
Ogan Komering Ilir -

Sekretaris Desa Tiga Sakti, Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Hermanti mengatakan bahwa gajah tunggal yang masuk ke permukiman warga sudah satu bulan membuat resah warga. Akibat ulahnya,warga memilih untuk mengungsi ke tempat aman.

Warga, kata dia, memilih mengungsi karena sebelumnya gajah tunggal itu merusak tanaman, rumah warga serta masjid.

"Setiap tahun memang ada musim menjelajah dan desa kami memang merupakan lintasan gajah - gajah tersebut. Cuma tahun ini yang tunggal ini benar-benar nakal dan sudah satu bulan ini bikin resah," kata saat dihubungi detikSumbagsel, Jumat (5/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hermanti mengaku bahwa warga sudah berusaha untuk menghalau gajah tersebut. Namun, gajah itu mengejar hingga merusak rumah warga.

Bukan itu saja, kata dia, gajah ini juga merusak tanaman dan perkebunan warga dan merusak masjid dengan masuk ke masjid lalu menghacurkan kaca-kacanya.

ADVERTISEMENT

"Sudah kami halau dan kami usir untuk pergi ke habitat agar berkumpul dengan kelompoknya malah warga dikejar dan merusak rumah warga. Sehingga warga takut untuk pulang ke rumah dan meninggalkan rumah selama beberapa hari," ujarnya.

Dia mengaku, sudah tiga sampai empat hari gajah tunggal itu menghilang. Namun, pada Kamis (4/1/2024) gajah itu kembali datang dan kembali merusak jembatan kayu serta masuk ke permukiman warga.

Masih dikatakan Hermanti, tim BKSDA sempat datang malah menginap di desanya sampai beberapa hari untuk menghalau gajah tersebut. Namun selama ada tim BKSDA, gajah tunggal ini menghilang.

"Sore kemarin saat tim BKSDA pulang dia datang lagi dan merusak jembatan kayu yang viral di medsos," ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa gajah yang tunggal ini terpisah dari kelompoknya. Lanjutnya, kalau kelompoknya sekitar 12-13 gajah namun tidak mengganggu hanya melintas saja. Gajah ini bukan dari Air Sugihan tapi kelompok lain yang biasa melintas di desanya.

"Gajah yang tunggal ini kata BKSDA pernah datang, gajah ini sedang birahi dan seperti inilah mengganggu. Gajah yang tunggal ini akan nakal hingga 3-4 bulan ke depan kalau sudah tidak nakal lagi akan kembali ke habitatnya kumpul dengan kelompoknya," jelasnya.

Hermanti pun berharap kepada pihak terkait agar gajah tunggal ini bisa dihalau dan kembali ke tempat asalnya. Karena sangat meresahkan warga sebab semuanya dirusak.

"Semoga cepat dihalau karena sudah sangat meresahkan warga," harapnya.




(csb/csb)


Hide Ads