Seekor gajah liar masuk ke permukiman warga di Desa Tiga Sakti, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Akibatnya, warga memilih untuk mengungsi ke tempat yang aman.
Warga memilih mengungsi karena gajah ini merusak tanaman. Bukan itu saja, gajah itu juga merusak masjid.
Sekretaris Desa Tiga Sakti, Hermanti mengatakan bahwa sudah satu bulan ini gajah tunggal tersebut membuat resah warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gajah ini, lanjutnya, tidak hanya merusak tanaman dan perkebunan warga, tetapi merusak masjid dengan masuk ke masjid dan menghacurkan kaca-kaca masjid.
"Sudah kami halau dan kami usir untuk pergi ke habitat agar berkumpul dengan kelompoknya malah warga dikejar dan merusak rumah warga. Sehingga warga takut untuk pulang ke rumah dan meninggalkan rumah selama beberapa hari," ujarnya saat dihubungi detikSumbagsel, Jumat (5/1/2024).
Menurutnya, sudah tiga sampai empat hari gajahnya menghilang. Kemarin Kamis (4/1/2024) gajah itu kembali datang dan kembali merusak jembatan kayu serta masuk ke permukiman warga.
"Setiap tahun memang ada musim menjelajah dan desa kami memang merupakan lintasan gajah - gajah tersebut. Cuma tahun ini yang tunggal ini benar-benar nakal dan sudah satu bulan ini bikin resah," ungkapnya.
Gajah yang tunggal ini, lanjut Hermanti, terpisah dari kelompoknya. Kalau kelompoknya sekitar 12 - 13 gajah namun tidak mengganggu hanya melintas saja. Gajah ini bukan dari Air Sugihan tapi kelompok lain yang biasa melintas di desanya.
"Gajah yang tunggal ini kata BKSDA pernah datang, gajah ini sedang birahi dan seperti inilah mengganggu. Gajah yang tunggal ini akan nakal hingga 3-4 bulan ke depan kalau sudah tidak nakal lagi akan kembali ke habitatnya kumpul dengan kelompoknya," jelasnya.
Masih dikatakan Hermanti, tim BKSDA sempat datang malah menginap di desanya sampai beberapa hari untuk menghalau gajah tersebut. Namun selama ada tim BKSDA, gajah tunggal ini menghilang.
"Sore kemarin saat tim BKSDA pulang dia datang lagi dan merusak jembatan kayu yang viral di medsos," ungkapnya.
Hermanti pun berharap kepada pihak terkait agar gajah tunggal ini bisa dihalau dan kembali ke tempat asalnya. Karena sangat meresahkan warga sebab semuanya dirusak.
"Semoga cepat dihalau karena sudah sangat meresahkan warga," harapnya.
(csb/csb)