BPBD Catat 2 Ribu Hektare Lebih Lahan di Babel Terbakar Sepanjang 2023

Bangka Belitung

BPBD Catat 2 Ribu Hektare Lebih Lahan di Babel Terbakar Sepanjang 2023

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Rabu, 03 Jan 2024 11:01 WIB
Lahan terbakar di Babel tahun 2023.
Foto: Dok. BPBD Babel
Pangkalpinang -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bangka Belitung mencatat ada 1.084 bencana terjadi di Babel sepanjang 2023. Bencana itu terdiri dari banjir hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Total ada 1.084 bencana terjadi sepanjang tahun 2023. Tertinggi yakni karhutla, total ada 944 titik di Bangka Belitung," kata Kepala BPBD Babel, Mikron Antariksa kepada detikSumbagsel, Selasa (2/1/2023).

Mikron menjelaskan, kejadian bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Babel. Luas lahan yang terbakar adalah 2.057,62 hektare. Sedangkan untuk jumlah kartu keluarga (KK) terdampak 1.700 atau 3.290 jiwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk cuaca ekstrem sendiri itu ada 46 titik bencana di Babel, posisinya kedua setelah karhutla. Kemudian kebakaran 43 kasus dan dan angin puting beliung 25 kasus atau titik," jelas Mikron.

Atas peristiwa itu, kata Mikron, total ada 231 rumah mengalami rusak parah, 69 rusak ringan dan 16 rusak berat. Fasilitas umum (fasum) pun turut terdampak, dari 165 yang terdampak, 2 mengalami rusak berat.

ADVERTISEMENT

Kemudian bencana lainnya, banjir rob 14 titik, banjir 10 titik, gel pasang dan abrasi 1 dan terakhir kecelakaan transportasi 1 peristiwa atau kejadian.

"Atas bencana yang ada, total ada 2 orang yang meninggal dunia. Yakni kebakaran rumah di Kabupaten Bangka dan satu orang tewas tersambar petir di Bangka tengah," kata dia.

Untuk titik sebaran bencana yakni, Kabupaten Belitung Timur 335 titik, Kabupaten Belitung 225 titik, Kabupaten Bangka Barat 179 titik, Kabupaten Bangka Tengah 116 titik dan Kabupaten Bangka Selatan 77 titik. Kemudian Kabupaten Bangka 49 titik dan terakhir kota Pangkalpinang 103 titik bencana.

"Kejadian bencana terbilang meningkat dibanding dengan tahun 2022 dan juga dampak kepada masyarakat lebih luas. Kejadian yang menonjol adalah karhutla, karena memang tahun 2023 sebagai puncak El Nino dan kemarau pun cukup panjang," kata Mikron.

Dia berharap agar di tahun 2024 tidak terjadi bencana yang mengakibatkan kerugian pada masyarakat.

"Untuk itu masyarakat juga harus mengetahui risiko bencana di wilayah Babel dan tau untuk selamatkan jiwa dan harta bendanya, siap untuk selamat," kata dia.

Selanjutnya untuk perkembangan kasus COVID-19 di Bangka Belitung sendiri tercatat 280 orang positif, 420 orang sembuh dan enam orang meninggal dunia.




(dai/dai)


Hide Ads