Empat Desa di Bangka Barat Terendam Banjir Dipicu Luapan Air Sungai

Bangka Belitung

Empat Desa di Bangka Barat Terendam Banjir Dipicu Luapan Air Sungai

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Senin, 25 Des 2023 22:31 WIB
Jalan di Kecamatan Parittiga yang terendam banjir.
Foto: Dok. BPBD Bangka Barat
Bangka Barat -

Bencana banjir melanda empat Desa di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung (Babel). Banjir disebabkan luapan air sungai setelah diguyur hujan deras sejak pagi.

Kepala BPBD Babel Mikron Antariksa menjelaskan peristiwa itu terjadi pukul 12.30 WIB, sehingga ruas jalan dan puluhan rumah warga terendam banjir.

"Karena hujan deras dengan durasi yang cukup lama hingga mengakibatkan air sungai meluap. Akibatnya rumah warga dan ruas jalan terendam banjir," ujar Mikron Antariksa kepada detikSumbagsel, Senin (25/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keempat Desa yang terendam banjir yakni Desa Sinar Manik, Kecamatan Jebus. Kemudian, Desa Puput, Desa Sekarbiru, Desa Airgantang, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat.

Termasuk ruas jalan di desa-desa tersebut, diantaranya kawasan Pasar Parittiga dan ruas jalan Puput ke arah Airgantang, dengan panjang jalan yang terendam mencapai 100 meter dan ketinggian air 30-40 centimeter.

ADVERTISEMENT

Dia menyebut, karena banjir tersebutlah, warga langsung melaporkan kepada petugas BPBD Bangka Barat. Menerima laporan, petugas gabungan terdiri dari Polisi, TNI, Satpol PP serta relawan menuju lokasi untuk membantu warga.

"Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun korban yang terdampak banjir ada 257 KK di Kecamatan Parittiga, sedangkan untuk Kecamatan Jebus 60 KK," ucapnya.

Mikro menjelaskan hujan yang melanda dua Kecamatan itu terjadi sejak pukul 08.00 WIB hingga siang. Menurutnya, kecamatan ini memang sudah masuk dalam kategori kawasan rawan banjir terlebih di saat musim penghujan. Apalagi ditambah air laut sedang pasang.

"Benar kawasan Parittiga dan Jebus masuk waspada banjir. Hingga petang ini air sudah berangsur surut, warga tak ada yang mengungsi," tambah Mikron.

Terpisah, Idhar, salah satu warga Perumnas Desa Sekarbiru mengungkapkan, ia tak bisa menyelamatkan barang-barang dalam rumah. Pakaian hingga barang elektronik ikut terendam.

"Banyak yang terendam, dari lemari baju hingga perabotan rumah," ujarnya.

Dia bercerita, awalnya air masuk ke rumah dikira hanya rembes. Kemudian, Idhar hanya menahan dengan kain. Dia bercerita di Desanya itu memang minim drainase, jika hujan sebentar pasti air mulai masuk rumah.

"Gak lama hujan, air tiba-tiba masuk. Awalnya saya cuma tahan pakai kain. Tak berselang lama air semakin tinggi," ceritanya.

Pemerintah setempat sudah meminta warga untuk waspada, mengingat musim hujan masih terus berlangsung. Apalagi warga yang bertempat tinggal di daerah rendah sangat rentan mengalami banjir.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads