Tim Gabungan Tutup 8 Sumur Minyak Ilegal di Tahura STS Jambi

Jambi

Tim Gabungan Tutup 8 Sumur Minyak Ilegal di Tahura STS Jambi

Ferdi Almunanda - detikSumbagsel
Minggu, 24 Des 2023 10:30 WIB
Polisi saat tutup tambang minyak ilegal di kawasan hutan di Jambi
Foto: Dok. Polda Jambi
Jambi -

Sebanyak 8 sumur minyak ilegal di kawasan Desa Jebak, Kabupaten Batang Hari Jambi ditutup oleh tim gabungan Polda Jambi. Sumur minyak ilegal yang berada di Taman Hutan Rakyat Sultan Thaha Syaifuddin (Tahura STS) itu kini sudah disegel.

Tim gabungan ini terdiri dari Polda Jambi, TNI, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jambi dan Satpol PP Jambi.

"Jadi total sumur minyak yang kita tutup itu ada 8 sumur minyak ilegal. Itu kita tutup dengan cara menutup lubang sumur dengan besi maupun kayu serta kita segel area lokasi disana," kata Kapolres Batanghari, AKBP Bambang Purwanto kepada detikSumbagsel, Sabtu (23/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penutupan sumur minyak ilegal ini dilakukan setelah tim gabungan menerima laporan adanya insiden ledakan sumur minyak ilegal yang mengakibatkan 3 pekerja alami luka bakar.

Ketiga pekerja tersebut, yakni Aspani (40), Soma (44) dan Solihin (37). Mereka adalah warga asli Lampung yang kini dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Bulian.

ADVERTISEMENT

"Jadi ketiga korban masih dirawat intensif di rumah sakit. Mereka bekerja sebagai penambang minyak mentah tanpa izin disana," ujar Bambang.

Sementara, Kadis Kominfo Jambi, Amir Hamzah membenarkan adanya tim gabung yang melakukan penutupan sumur minyak ilegal. Penutupan sumur minyak ilegal ini berada di lokasi area Tahura STS yang merupakan aset milik negara yang tidak diizinkan melakukan kegiatan ilegal drilling.

Meski begitu, Pemkab Batang Hari tentunya terus memberikan edukasi bahkan dinas Lingkungan Hidup maupun Satpol PP dalam penegakan Perda juga aktif memberikan sosialisasi bahayanya tambang minyak ilegal.

"Yang pasti kita dari Pemkab Batang Hari selalu mendukung kebijakan penegak hukum dalam menindaklanjuti kegiatan ilegal drilling apalagi itu di kawasan hutan lindung," ucap Amir.

Tidak hanya itu, Amir juga menyebut bahwa Bupati Batang Hari Jambi Fadhil Arief juga kerap kali memberikan imbauan ke warga agar tidak menjalani kegiatan tambang minyak ilegal di wilayahnya itu. Dia ingin agar masyarakat ikut menjaga lokasi kawasan hutan dan bisa menjalani aktivitas dengan cara lain tanpa menjalani tambang minyak ilegal.

"Kita harap ini adanya pekerja jadi korban luka bakar dari kegiatan tambang minyak ilegal ini bisa menjadi pelajaran bagi kita buat tidak melakukan aktivitas itu lagi," kata dia.




(dai/dai)


Hide Ads