Antisipasi Banjir-Longsor, BPBD Jambi Minta Pemkot-Pemkab Siaga

Jambi

Antisipasi Banjir-Longsor, BPBD Jambi Minta Pemkot-Pemkab Siaga

Ferdi Almunanda - detikSumbagsel
Rabu, 13 Des 2023 23:00 WIB
Ilustrasi Jalan tertutup akibat banjir, pengalihan arus akibat banjir, awas banjir
(Foto: Ilustrasi Jalan tertutup akibat banjir (Andhika-detikcom)
Jambi -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Jambi mulai mempersiapkan segala perlengkapan dan personel dalam antisipasi bencana alam banjir dan longsor. Hal itu dipersiapkan karena saat ini sedang masuk musim penghujan.

Bukan hanya itu, persiapan ini juga dilakukan dalam perayaan Natal 2023 dan perayaan Tahun Baru (Nataru).

"Antisipasi apa yang nanti akan dilaksanakan itu salah satunya penyiapan peralatan dan personel, dan juga kita akan segera persiapan apel siaga banjir," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jambi Andre Eko Rinjani, Rabu (13/12/2023).

Langkah cepat dalam antisipasi banjir ini diutamakan, kata Andre, mengingat bahwa semenjak tanggal 2 Desember 2023 sudah memasuki puncak musim penghujan sesuai prediksi BMKG.

Andre menjelaskan, bencana alam yang rentan terjadi pada musim penghujan itu yakni mulai dari bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung yang termasuk ke dalam bencana Hidrometeorologi basah.

"Dan untuk antisipasi lain memang sudah kita laksanakan juga, dan kita di bagian bidang kesiapsiagaan dan pencegahan juga sudah menyurati beberapa bupati dan wali kota terkait antisipasi dini serta pembuatan SK siaga," ujarnya.

Selain itu, kata dia, persiapan rawan bencana ini juga bentuk menjelang memasuki Nataru 2024. Meski persoalan perayaan Nataru nanti lebih ke ranah kepolisian. Namun, BPBD tetap akan dilibatkan di bagian penanggulangan bencananya, baik dalam posko ataupun Satgas Nataru.

Sementara untuk saat ini BPBD Jambi juga telah menyalurkan stok Logistik ke kabupaten dan kota di Jambi secara rutin per triwulan dan reguler dengan cara bagi rata. Stok logistik ini juga tentunya sangat diperlukan jika nanti terjadi bencana alam.

Meski saat ini belum ada terjadinya bencana banjir atau bencana alam yang terjadi. Namun langkah antisipasi harus segera dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan.

"Nanti kalau sifat bencananya lebih tinggi stok yang kita kasih habis, mereka tinggal bersurat, stok kami habis, maka kami akan mendistribusikan penambahan, kenapa kami memberikan sekarang tidak menunggu bencana, karena mempertimbangkan waktu tempuh, misalnya kejadian di Kabupaten Kerinci itu kan jauh, maka harus dipersiapkan sekarang sebagai langkah antisipasi," ujarnya.




(csb/csb)


Hide Ads