Polisi Selidiki Kasus Santri yang Kemaluan Bengkak Ditendang Senior

Jambi

Polisi Selidiki Kasus Santri yang Kemaluan Bengkak Ditendang Senior

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Jumat, 01 Des 2023 20:32 WIB
Young Asian preteen teenager boy hugging his knee in his bedroom with smartphone, Cyber bullying in kid, depressed child mental health
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/ThitareeSarmkasat)
Jambi -

Polisi menyelidiki kasus dugaan perundungan yang dialami santri pesantren berinisial AP (12) dilakukan oleh seniornya. Dalam kejadian itu, korban kemaluannya ditendang hingga bengkak.

Kabid Humas Polda Jambi Kombes Mulua Prianto membenarkan adanya laporan dugaan perundungan tersebut. Laporannya teregister dengan nomor: STPL/343/XI/2023/SPKT/ Polda Jambi.

"Iya, betul laporannya sudah diterima," katanya, Jumat (1/12/2023).

Laporan itu sebelumnya dibuat oleh Widi Setiawan selaku ayah dari AP, pada Kamis (30/11). Widi datang seorang diri dan memberikan keterangan awal terkait dugaan perundungan yang dialami anaknya kepada polisi.

Mulia mengatakan bahwa laporan korban saat ini ditangani oleh Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jambi. Pihaknya akan mempelajari terkait laporan dari pihak korban.

"Saat ini laporan tersebut sedang dipelajari dan didalami oleh Subdit 4 Dit Reskrimum Polda Jambi untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan dan penyidikan," ujarnya.

Usai menerima laporan, polisi akan memanggil pihak-pihak untuk dimintai kesaksian terkait kasus ini."Untuk perkembangan akan disampaikan kembali," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi dugaan perundungan terjadi di Pondok Pesantren Tawakkal Tri Sukses yang berlokasi di Kelurahan Wijaya Pura, Kota Jambi. Aksi perundungan itu dialami oleh siswa SMP berinisial AP (12) yang mengalami kekerasan di wilayah kemaluan.

Widi Setiawan, ayah dari AP (12) mengatakan bahwa aksi perundungan itu dilakukan oleh dua orang seniornya yang sudah lulus SMA. Aksi yang dilakukan saat di wilayah pesantren itu terjadi pada Jumat (24/11/2023).

Widi menceritakan aksi perundungan itu dilakukan dengan menendang kemaluan putranya. Satu orang senior memegang kedua tangan anaknya dan menyekap mulut, dan satu lagi mengesek-gesek kemaluan anaknya menggunakan kaki.

"Jadi mulut anak saya dibekap, tangan anak saya dipegang. Pelakunya kan dua orang. Kaki anak saya dipegang kuat kemudian kaki pelaku menendang kemaluan anak saya," ujarnya.

Selain menendang kemaluan, kata Widi, kedua senior AP juga menendang perut putranya. Akibat kejadian itu, AP mengalami nyeri dan pembengkakan di bagian kemaluan dan testis disebut bergeser. Selain itu, korban juga mengalami lebam di area selangkangan.

"Untuk luka, luka lebam di paha kanan dan kiri. Testis kemaluannya bengkak. Kemudian di perut juga," jelasnya.




(mud/mud)


Hide Ads