Pj Gubernur Sumsel Ajak MUI Pertahankan Pemilu Zero Conflict

Sumatera Selatan

Pj Gubernur Sumsel Ajak MUI Pertahankan Pemilu Zero Conflict

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Minggu, 19 Nov 2023 15:30 WIB
Pj Gubernur Sumsel dan MUI Sumsel.
Foto: A Reiza Pahlevi/detikcom
Palembang -

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni membuka Rakerda MUI Sumsel di Hotel Grand Duta Syariah, Minggu (19/11/2023). Dalam kesempatan itu, dia mengajak semua masyarakat termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk ikut menjaga Sumsel tetap zero conflict pada Pemilu 2024 mendatang.

Kegiatan rakerda yang bertema Memposisikan Ulama dalam Meningkatkan Semangat Ukhuwah Wathoniyah untuk Menyukseskan Pilpres, Pileg dan Pilkada 2024 ini juga dihadiri MUI kabupaten/kota se-Sumsel.

"Selama ini suasana di Sumsel selalu kondusif dan zero conflict, status yang kita sandang ini harus menjadi tekad bersama mempertahankannya. Peran tokoh masyarakat, tokoh agama seperti ulama dan lainnya sangat dibutuhkan agar tidak ada konflik," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Fatoni, pesta demokrasi harus dijalani dengan senang dan gembira. Jangan sampai menimbulkan permusuhan. Terlebih, Pemilu sudah menjadi agenda rutin, sehingga pengalaman menjaga iklim tetap kondusif harus dilakukan bersama, termasuk oleh MUI Sumsel dan MUI kabupaten/kota.

"Kita punya pengalaman untuk menjaga Sumsel tetap kondusif dan tidak ada konflik. Tapi, yang paling penting adalah membuat daerah kita sebagai wilayah yang toleran. Baik toleran antara semua umat beragama, suku dan kelompok yang ada di Sumsel," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Ketua MUI Sumsel Aflatun Muchtar mengatakan, kehadiran MUI di berbagai wilayah di Indonesia untuk memberi ketenangan dan menyejukkan umat. Termasuk dalam menghadapi tahun politik 2024 mendatang.

"Kita imbau dan mengajak seluruh pengurus MUI di 17 kabupaten/kota di Sumsel, bahkan sampai ke kecamatan untuk memberi ketenangan, kedamaian, dan menyejukkan kepada masyarakat," ujarnya.

Menurutnya, kerukunan internal pada masing-masing agama harus dibina. Setelah internal, berikutnya menjaga kerukunan antarumat beragama. Berikutnya antarumat beragama dengan pemerintah.

"Ini yang akan kita sampaikan, maka Insya Allah zero conflict akan terwujud. Pemilu akan damai dan menghasilkan hasil yang baik," jelasnya.

Dirinya tak menampik akan adanya gesekan-gesekan yang terjadi di tengah masyarakat. Baik secara kelompok, partai, suku, dan sebagainya. Hal itu disebutnya manusiawi.

"Tapi, tokoh agama, tokoh masyarakat, khususnya MUI harus memberi penjelasan dan keterangan yang sifatnya pembinaan agar mereka tidak tersulut emosinya dan ini harus dilakukan bersama. Termasuk pula kepada kepala rumah tangga. Sekarang bagaimana tinggal menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tidak melakukan hal-hal negatif yang bisa merusak persatuan dan kesatuan," ungkapnya.




(des/des)


Hide Ads