Katering Sekolah Baru Pertama Kali Buat Sus yang Diduga Picu 138 Siswa Keracunan

Sumatera Selatan

Katering Sekolah Baru Pertama Kali Buat Sus yang Diduga Picu 138 Siswa Keracunan

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Sabtu, 11 Nov 2023 11:16 WIB
Ratusan siswa SD-SMP di Prabumulih keracunan usai makan kue sus
Foto: Istimewa
Prabumulih -

Ketua Yayasan Ishlahul Ummah, TL Fasmawati menjelaskan terkait insiden keracunan yang terjadi pada ratusan siswa SD-SMP Islam Terpadu (IT) Ishlalul Ummah di Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel). Ia mengatakan bahwa keracunan tersebut terjadi beberapa saat setelah para siswa menyantap kue sus buatan katering sekolah.

Menurut dia, kue sus yang diberikan kepada anak didik memang baru pertama kali disajikan pihak katering sekolah. Fasmawati menegaskan bahwa kue sus itu sudah dibuat sesuai resep yang disetujui pihak sekolah. Bahkan pihak sekolah juga sempat mengonsumsi tester kue sus tersebut sebelum diproduksi dalam jumlah banyak dan dibagikan ke siswa.

"Bahan-bahannya higienis dan halal. Bahkan sebelum disajikan ke anak, kita sudah membuatnya terlebih dahulu untuk tester dan (resep) itu aman. Tapi kembali lagi, mungkin ini adalah musibah bagi kami," tutur Fasmawati, Jumat (10/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya para siswa menyantap snack pagi seperti biasa dengan menu kue sus. Namun tidak lama setelah sarapan, sejumlah siswa mengeluhkan sakit perut. Bahkan ada yang sampai muntah. Total ada 138 siswa yang akhirnya dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Kota Prabumulih.

"Setelah sarapan snack, tiba-tiba satu setengah jam kemudian sebagian anak ada yang mengalami sakit perut dan muntah-muntah," jelas Fasmawati.

ADVERTISEMENT

Akibat kejadian itu, sekolah diliburkan untuk sementara. Sebab para guru dan murid syok atas kejadian kemarin.

"Kita lihat besok. Kita akan sesuai prosedur. Tapi kalau bisa cooling down, kita ingin cooling down dulu karena cukup syok dengan kejadian kemarin," katanya.

Fasmawati juga memastikan pihak yayasan bertanggung jawab atas kejadian ini. Mereka sudah mengambil langkah-langkah terkait penanganan siswa yang dirawat di rumah sakit. Hal ini juga menjadi pelajaran bagi yayasan untuk lebih berhati-hati dan selektif dalam menyajikan makanan bagi siswa.

"Kami datangi satu-satu semua murid dan walinya. Kami beritikad baik, karena kami ingin anak-anak selamat dan terutama psikisnya. Ke depan kami akan lebih berbenah. Semua makanan yang kami sajikan adalah makanan yang halal, sehat, dan higienis," pungkasnya.




(des/des)


Hide Ads