Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan (Sumsel) menyebut bahwa pada akhir Oktober lalu, sejumlah Kabupaten di Sumsel sudah memasuki awal musim hujan. Meski demikian, potensi kabut asap dampak karhutla masih ada.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis mengatakan, pemutakhiran kondisi iklim 10 harian (dasarian) menunjukkan indikasi awal beberapa wilayah di Sumsel telah memasuki awal musim hujan pada akhir Oktober.
"Daerah yang sudah memasuki musim hujan yakni Muara Enim, Lahat, Empat Lawang, hingga Musi Rawas Utara," ujarnya, Kamis (9/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Wandayantolis, hujan pada akhir Oktober terkonsentrasi pada wilayah barat Sumsel dan sedikit bagian tengah. Pada bagian timur dan tenggara seperti Ogan Komering Ilir (OKI), curah hujan masih rendah dan belum terjadi secara meluas.
"Karena OKI curah hujan masih rendah maka dampaknya masih tingginya kemunculan hotspot yang menyebabkan terjadinya asap karhutla ke arah Palembang hingga Muara Enim," ungkapnya.
Selain itu, sambung Wandayantolis konsentrasi PM2.5 yang merupakan indikator adanya partikulat pada residu kebakaran meningkat selama akhir Oktober ini.
Berdasarkan data, Wandayantolis memperkirakan hujan untuk awal November menunjukkan adanya potensi hujan yang meningkat tipis. Akumulasinya berkisar 20-75 mm. Akumulasi tertinggi diperkirakan terjadi pada bagian tengah ke arah utara hingga barat laut dari Sumsel.
"Secara umum kejadian hujan masih terjadi fluktuatif sebagaimana perilaku pada masa transisi di mana hujan akan terjadi secara sporadis dan belum meluas, utamanya pada bagian timur-tenggara Sumsel. Hal ini tentu menyebabkan potensi kemunculan hotspot masih ada dan masih dapat mengirim asap ke wilayah barat atau utara Sumsel mengikuti pergerakan angin saat ini," jelasnya.
Curah hujan yang turun pada dasarian I November diprakirakan masih dalam kategori Rendah hingga Menengah dan sifat hujan sebagian besar Bawah Normal. Oleh karena itu, potensi terjadinya titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera Selatan masih sangat besar.
"Masyarakat diharapkan terus waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang timbul selama periode ini, seperti hujan disertai petir dan angin kencang, serta selalu menjaga kesehatan dan lingkungan dari potensi bahaya kebakaran hutan dan lahan," pungkasnya.
(des/des)