Kaki bayi laki-laki berusia 3 bulan membengkak dan mengalami luka seperti melepuh saat pemasangan infus di sebuah rumah sakit di Kota Jambi. Kulit bayi tersebut mengelupas usai dirawat.
Bayi bernama Elzayn Gafi Assyakir dari pasangan Sindy dan Fahrul awalnya dirawat di RS Mitra karena keluhan demam dan diare. Bayi tersebut mulai masuk dan dirawat pada Rabu (1/11/2023).
Sindy, ibu sang bayi menjelaskan bahwa saat di IGD, bayinya dipasangi infus. Kemudian hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa bayinya harus dirawat inap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak kami ini kan saya demam dan diare. Terus dibawa ke IGD RS Mitra. Karena dehidrasi harus diinfus lewat cairan," kata Sindy mengawali ceritanya, Jumat (3/11/2023).
Sindy mengatakan, karena harus dilakukan infus, bayinya mendapatkan suntikan sampai empat kali untuk pemasangan infus. Awalnya infus dipasang di tangan kanan anaknya, tetapi dilepas kembali karena membengkak.
"Terus dipindahkan ke kaki kanan karena membengkak. Setelah dipindahkan bengkak lagi dan dipindahkan ke sebelahnya. Terus membiru karena (pemasangan perban infus) kekencangan. Okelah kencang karena katanya anak kecil takut pindah jarumnya. Tapi kan maksud saya, ya, jangan sampai terlalu kencang," jelasnya.
Kemudian saat dilakukan penyuntikan untuk infus yang keempat kali, kaki kirinya membaik. Namun, kaki tersebut kembali membengkak dan melepuh pada pagi hari kedua, tepatnya Kamis (2/11).
"Saat dicabut infusnya itu mengelupas kulitnya. Dan perawatnya tidak konfirmasi ke kami. Padahal saat pagi itu ada neneknya juga yang jaga. Perawatnya nggak ada ngomong 'Bu maaf, ya, saat kami buka perbannya kulit kaki anak ibu mengelupas atau lengket' gitu. Malah langsung pergi," bebernya.
Atas hal itu, Sindy pun komplain ke bagian pelayanan rumah sakit. Saat itu, barulah anaknya diberikan tindakan dengan pemberian obat dan salep.
"Yang kami kecewanya itu nggak ada ngomong minta maaf atau bagaimana gitu," ujarnya.
Kata Sindy, dokter yang merawat anaknya mengatakan ada kemungkinan karena alergi. Namun Sindy heran karena jika benar karena alergi, kaki kanan anaknya baik-baik saja tidak seperti kaki kirinya.
"Kita merasa dirugikan, soalnya saya ke sini nggak ada luka. Hanya demam dan diare. Kok sampai sini ada luka baru. Ini hari ketiga anak kami dirawat," imbuhnya.
Karena luka itu, saat ini sang anak mengalami kesakitan dan terus menangis. Namun demikian, luka tersebut sudah diberi salep oleh pihak rumah sakit.
Penjelasan Pihak Rumah Sakit di halaman selanjutnya.
Rumah Sakit Bantah Malapraktik
Sementara itu, Case Manager RS Mitra, dr. Intan Karnina Putri membenarkan adanya pasien bayi bernama Elzayn Gafi Assyakir yang dirawat di sana. Ia menyebut tindakan infus yang dilakukan dokter sudah sesuai prosedur.
"Saya simpulkan tidak ada malapraktik. Seluruh tindakan sudah dilakukan tindakan sesuai operasional prosedur," kata dr Intan saat dikonfirmasi, Jumat (3/11/2023).
Ia memaparkan bahwa pasien bayi itu sejak awal masuk mengalami dehidrasi berat. Sehingga, tim dokter harus segera memberi cairan kepada bayi tersebut.
"Jadi pasien ini masuk karena dehidrasi berat. Kita punya standar sendiri kalau dehidrasi berat. Kita harus kasih cairan. Karena bayi ini sudah rewel, tidak mau menyusui. Maka dari itu kita harus memasukkan cairan melalui darah," paparnya.
Ia mengakui bahwa setiap tindakan penginfusan melalui jarum pasti memiliki efek samping. Pembengkakan dan mengelupasnya kulit bayi bisa juga disebabkan ekstravasasi atau kebocoran karena jarum infus tidak masuk ke pembuluh vena.
"Jadi disuntik itu kan masuk pembuluh darah. Kenapa bisa terjadi seperti itu (pembengkakan dan melepuh), ada banyak faktor. Bisa ekstravasasi (bocor atau jarum infus tidak masuk ke pembuluh darah) memang karena anak itu gerak. Kita kalau di medis itu tidak bisa bicara satu hal. Bisa karena alergi," jelasnya.
Di hari ketiga perawatan ini, kondisi bayi tersebut sudah membaik dari demam maupun diarenya. Namun, karena mengalami luka di bagian kaki, si bayi masih dirawat hingga hari ini.
"Kami sudah melakukan penanganan. Mungkin saat perawat keluar, dia tidak melihat keluarga pasien untuk memberi tahu. Dan sudah kita lakukan perawatan dan penyempurnaan. Setelah 1x24 jam sudah tampak membaik lukanya," tambah Edward, Humas RS Mitra.